Jumat 20 Aug 2021 20:39 WIB

Publik Masih Percaya Media di Tengah Gempuran Medsos    

Publik merujuk media arus utama untuk konfirmasi kabar di medsos

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nashih Nashrullah
Publik merujuk media arus utama untuk konfirmasi kabar di medsos. Ilustrasi medsos
Foto: EPA-EFE/IAN LANGSDON
Publik merujuk media arus utama untuk konfirmasi kabar di medsos. Ilustrasi medsos

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berdasarkan hasil penelitian kepercayaan publik terhadap media arus utama di masa pandemi Covid-19 yang dilakukan Dewan Pers bersama Universitas Dr Moestopo Beragama, publik masih cukup mempercayai media arus utama. Publik menggunakan media arus utama sebagai media konfirmasi untuk informasi yang publik dapatkan dari media baru atau media sosial. 

"Alasan pemilihan media arus utama itu rata-rata karena informsinya terpercaya, terutama di surat kabar harian, kemudian kecepatan informasi ada di media siber, kemudian kemudahan akses terutama di televisi," ujar salah satu peneliti, Fizzy Andriani dalam konferensi pers daring, Jumat (20/8). 

Baca Juga

Faktor penyajian data dan fakta menjadi faktor utama media arus utama dipercaya. Berdasarkan penelitian tersebut, 42,3 persen responden mempercayai media daring karena faktor data dan fakta yang disajikan.

Kemudian 26,2 persen responden mempercayai media siber berdasarkan nama besar media. Lalu 25,5 persen responden karena melihat narasumber berita yang disajikan.