Sabtu 21 Aug 2021 01:24 WIB

Pakar: Partisi Plastik tak Efektif Cegah Covid-19

Partisi plastik banyak dipasang sebagai upaya pencegahan Covid-19.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas kasir berada di balik tirai plastik saat melayani pembeli di Mal Depok Town Square, Depok, Jawa Barat, Kamis (4/6/2020). Partisi plastik tersebut dipasang sebagai upaya pencegahan Covid-19.
Foto: ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA
Petugas kasir berada di balik tirai plastik saat melayani pembeli di Mal Depok Town Square, Depok, Jawa Barat, Kamis (4/6/2020). Partisi plastik tersebut dipasang sebagai upaya pencegahan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak pandemi, partisi plastik maupun akrilik banyak digunakan di rumah makan, kasir minimarket, atau toko-toko kelontong dengan harapan dapat mencegah penyebaran Covid-19. Penyekat tersebut juga dipasang pada setiap meja di ruangan kelas seiring dengan persiapan kegiatan pembelajaran tatap muka.

Di tengah maraknya penggunaan partisi penyekat itu, seorang profesor dari Amerika Serikat meragukan efektivitasnya dalam mencegah penyebaran dan penularan Covid-19. Profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech, Linsey Marr, menyebut, kemungkinan upaya itu tidak memberikan banyak manfaat. 

Baca Juga

Sebagai ilustrasi, Marr mengibaratkan virus penyebab Covid-19 seperti asap rokok. Keduanya sama-sama tak bisa dibendung penyebarannya dengan partisi.

"Salah satu cara untuk berpikir tentang penghalang plastik adalah bahwa mereka baik untuk memblokir hal-hal seperti cipratan liur, tetapi tidak efektif untuk hal-hal seperti asap rokok. Asapnya melayang begitu saja di sekitar orang yang ada di sana," kata Mar, dilansir laman Fox News, Jumat (20/8).

Penyekat plastik ini mungkin menghalangi partikel yang lebih besar dari batuk dan bersin. Namun, semakin banyak bukti menunjukkan partikel aerosol yang lebih kecil melayang di sekitar penghalang dan berisiko membuat orang lain terpapar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement