Jumat 20 Aug 2021 21:56 WIB

Sandiaga Nilai Kehadiran Tol Cipali Gerakkan Ekonomi Rakyat

Pembangunan tol Cipali dinilai juga meliputi aspek sosial masyarakat.

Menparekraf Sandiaga Uno.
Foto: dokpri
Menparekraf Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan kehadiran Jalan Tol Cikopo-Palimanan atau Cipali menggerakkan ekonomi masyarakat. Menurut Sandiaga, pembangunan Cipali tak hanya sebatas infrastruktur, tetapi juga meliputi aspek sosial masyarakat.

"Jalan tol ini harus menghadirkan pemanfaatan ekonomi masyarakat setempat," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Oleh karena itu, lanjut Sandiaga, ketika melakukan pembangunan, pemerintah juga melakukan penilaian lingkungan sosial. Tujuannya agar jalan tol yag terbangun dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja.

"Ini adalah kerja sama semua pihak dalam implementasi dan kolaborasi untuk memulihkan sektor perekonomian, dan saat itu kita juga menyasar bahwa banyak sisi parekraf yang akan terbantu dengan hadirnya infrastruktur, terutama desa-desa wisata yang akan menjadi lokomotif penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya," jelas Sandiaga Uno.

Menurutnya, ekonomi kreatif akan menjadi sumber pembangunan inklusif. Akan ada produk kreatif baru yang berperan menciptakan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi.

Tak hanya sebatas infrastruktur, keberadaan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) berdampak langsung terhadap ekonomi dan sosial masyarakat. Ruas jalan tol yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Jawa dan diresmikan pada tahun 2015 itu dinilai telah menggerakkan perekonomian dan mensejahterakan rakyat.

Namun, ia mengingatkan mengenai ketekunan dalam bekerja yang diproyeksikannya lewat "4 As", yakni Kerja keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas.Lewat etos kerja tersebut, tujuan utama dalam pembangunan Tol Cipali hingga penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja pun tercapai."Tol Cipali ini kita harapkan memberikan multiplier effect, dan setelah lebih dari enam tahun beroperasi, terbuka peluang bagi para UMKM, seperti Batik Trusmi, Empal Gentong Haji Aput dan Warung Makan Baraya," kata Menparekraf.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement