Sabtu 21 Aug 2021 05:39 WIB

Tim Ahli: Tak Mudah Mandikan Jenazah Covid Meninggal Isoman

Pasien isoman harus mau dipantau intensif.

Petugas medis menyediakan makanan untuk pasien terpapar COVID-19 di tempat isolasi mandiri terpusat. Penderita virus corona dianjurkan dirawat di pusat layanan isolasi ketimbang dirawat mandiri di rumah.
Foto: Antara/Makna Zaezar
Petugas medis menyediakan makanan untuk pasien terpapar COVID-19 di tempat isolasi mandiri terpusat. Penderita virus corona dianjurkan dirawat di pusat layanan isolasi ketimbang dirawat mandiri di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tim Ahli Balitbang Sumatra Utara Dr dr H Delyuzar MKed (PA) SpPA (K) mengatakan, tidak mudah mendapatkan orang yang mau memandikan sesuai protokol pada jenazah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di rumah. "Bahkan sekarang sulit untuk mendapatkan peti mati akibat kebutuhan yang makin meningkat," ujar Delyuzar, di Medan, Jumat (20/8).

Ia menyebutkan, Majelis Daerah KAHMI Medan menyiapkan program pemantauan dan pendampingan pada pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah secara gratis. Pasien yang mendaftar melalui call center 081260006563 akan dipandu oleh dokter melalui handphone, apa yang dilakukan ketika isolasi mandiri, bagaimana memeriksa TD darah (tensi digital dipinjamkan).

Baca Juga

Kemudian bagaimana memantau saturasi udara (dikirimkan oxymeter untuk mengukur saturasi dan termometer digital), sehingga pasien dan keluarga dapat melaporkan setiap saat kondisi pasien pada dokter jaga yang bertugas 24 jam. "Tersedia juga konsultan anak, spesialis paru, spesialis penyakit dalam, anestesi dan lain-lain yang ikut bersama mendiskusikan pasien setiap hari," ujarnya.

Delyuzar berharap masyarakat harus tahu risiko ketika perilaku tidak menerapkan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan pakai sabun, dan mengurangi mobilitas. "Program Isomantap MD KAHMI Medan mendampingi pasien isolasi mandiri secara gratis," katanya pula.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement