REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Kehakiman Rusia menetapkan stasiun televisi berita Dozhd atau yang dikenal TV Rain sebagai 'agen asing'. Menurut oposisi, putusan ini bagian dari langkah Kremlin membungkam media kritis menjelang pemilihan parlemen bulan depan.
Pemerintah Rusia menggunakan kategori 'agen asing' sebagai organisasi yang dianggap didanai negara luar yang dituduh terlibat dalam aktivitas politik. Istilah ini berkonotasi negatif di era Uni Soviet.
Subjek yang ditetapkan sebagai agen asing akan diselidiki pemerintah. Pemimpin redaksi Dozhd, Tikhon Dzyadko, mengatakan medianya akan mengajukan banding.
"Posisi sangat sederhana, stasiun televisi Dozhd bukan agen asing, terlebih saluran Dozhd TV bukan agen siapa-siapa. Stasiun televisi Dozhd TV media Rusia," tulisnya di media sosial, Sabtu (21/8).
Ia menambahkan sumber dana stasiun televisi tersebut 'dikenal luas'. Sebab laporan keuangannya pun tersedia gratis di situs mereka.
Kremlin membantah membungkan media kritis dengan mengatakan pasar media Rusia beragam. Banyak jenis media yang dapat dipilih. Namun media Rusia yang dilabeli agen asing harus tutup sebab hampir tidak mungkin mendapatkan sponsor atau iklan.
TV Rain beroperasi di internet dengan pilihan berbayar dan sudah lama menjadi wadah kritikus Kremlin. Mereka tidak mendapat akses ke televisi nasional untuk mengungkapkan pandangan mereka.
Selama unjuk rasa oposisi pada musim dingin 2011 dan 2012, media itu beroperasi di jaringan televisi kabel dan internet. Akan tetapi mereka mengalami kerugian finansial besar setelah kontrak berakhir pada 2014.
Mereka juga terpaksa pindah kantor beberapa kali karena pemilik enggan menyewakan ruangan mereka. TV Rain sempat disiarkan melalui apartemen karyawan sampai akhirnya mendirikan studio di pusat perbelanjaan dan bisnis. Jurnalis investigatif yang bekerja di media iStories juga masuk kategori agen asing.