Sabtu 21 Aug 2021 08:36 WIB

Sri Mulyani Ungkap Strategi Keluar dari Middle Income Trap

Pendidikan menjadi salah satu strategi lepas dari middle income trap.

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Warga melintas dengan latar belakang gedung bertingkat di Jakarta. Ada lima kunci transformasi yang digenjot pemerintah untuk bisa mengeluarkan Indonesia dari middle income trap.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Warga melintas dengan latar belakang gedung bertingkat di Jakarta. Ada lima kunci transformasi yang digenjot pemerintah untuk bisa mengeluarkan Indonesia dari middle income trap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengungkap lima kunci transformasi yang harus dilakukan untuk mengeluarkan Indonesia dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah merupakan Visi Indonesia 2045 yaitu menjadi negara berpendapatan tinggi sehingga masuk sebagai lima besar kekuatan ekonomi dunia.

“Indonesia 2045 yang kita bayangkan adalah 100 tahun. Insya Allah Indonesia akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke satu abad,” ujarnya, dalam keterangan tulis seperti dikutip Sabtu (21/8).

Baca Juga

Kunci pertama, transformasi sumber daya manusia (SDM) karena jika Indonesia ingin keluar dari jebakan kelas menengah maka masyarakatnya harus sehat, berpendidikan, dan memiliki keahlian. “SDM harus sehat baik secara skill, motorik, maupun intelektual sehingga mereka mampu berkembang dan bekerja sama menciptakan relasi serta koneksi yang memajukan Indonesia,” ucapnya.

Oleh sebab itu, sistem kesehatan di Indonesia akan terus dibenahi untuk menciptakan pelayanan yang baik dengan mengkombinasikannya dengan kemajuan teknologi digital. Kunci kedua, transformasi pendidikan yang akan sangat berhubungan dengan transformasi SDM maupun sistem kesehatan terutama di tengah pandemi Covid-19.

“Teknologi menjadi penting apalagi situasi pandemi, anak-anak kita tidak bisa belajar di kelas. Pasti ada dampaknya,” ucapnya.

Kunci ketiga, transformasi pada jaring pengaman sosial karena belajar dari negara berpendapatan tinggi yang mampu menjamin seluruh masyarakatnya tanpa ada yang tertinggal. Menurutnya saat ini pemerintah sedang berupaya mereformasi jaring pengaman sosial seperti upaya menyalurkan subsidi agar mencapai target dan sasaran serta membangun keluarga-keluarga yang tertinggal.

“Lagi-lagi persoalan teknologi digital sangat penting tentu saja terkait dengan data, ID, dan sistem. Kita seharusnya mampu membangun penguatan dan pemberian bantuan,” ucapnya.

Kunci keempat, transformasi ekonomi dengan menjadikan UMKM, manufaktur dan agrikultur sebagai sumber kekuatan perekonomian. “Bagaimana memanfaatkan teknologi dalam global supply chain, bagaimana sektor agrikultur ditingkatkan produktivitasnya, bagaimana sektor jasa memberi nilai tambah dan menciptakan pekerjaan,” ucapnya.

Terakhir, transformasi institusi yaitu menciptakan iklim institusi yang baik untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mampu mendorong Indonesia menuju negara berpenghasilan tinggi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement