REPUBLIKA.CO.ID, VANCOUVER -- Kanada akan mempertimbangkan untuk menerima pengungsi Afghanistan tambahan atas nama Amerika Serikat atau sekutu lainnya. Kanada telah mengevakuasi hampir 1.000 warga Afghanistan.
"Kita harus menjaga pintu tetap terbuka untuk semua kemungkinan," kata Menteri Imigrasi Kanada Marco Mendicino, dikutip Sabtu (21/8). "Jika ada warga Afghanistan yang telah membantu mitra koalisi selama misi yang juga memenuhi kriteria untuk program pemukiman kembali kemanusiaan kami, saya pikir kami harus siap untuk mempertimbangkan pengaturan seperti itu," kata Mendicino.
Kanada adalah bagian dari koalisi negara-negara yang mencoba mengevakuasi warga Afghanistan yang mendukung misi Barat di Afghanistan selama bertahun-tahun, di tengah pengambilalihan negara oleh Taliban yang terjadi dalam hitungan hari, bukan bulan seperti yang diperkirakan. Kanada menarik sebagian besar pasukannya dari Afghanistan pada 2011, tetapi berpartisipasi dalam misi NATO untuk melatih militer Afghanistan hingga 2014.
Membantu warga Afghanistan yang mendukung misi Kanada di masa lalu telah menjadi topik politik panas menjelang pemilihan 20 September. Angkatan Bersenjata Kanada menerbangkan 175 warga Afghanistan yang rentan dan 13 warga negara asing dari Kabul Kamis malam, dan evakuasi dijadwalkan berlanjut secara teratur selama situasi keamanan memungkinkan, menurut sebuah pernyataan.
Penerbangan evakuasi dapat mencakup keluarga pengungsi yang sudah tinggal di Kanada yang perpindahannya sejauh ini terhambat oleh birokrasi, kata Mendicino. Pengadilan independen yang menilai klaim suaka di Kanada telah setuju untuk mempercepat aplikasi pengungsi Afghanistan, langkah penting bagi pemohon suaka untuk bersatu kembali dengan keluarga mereka, kata dia.
Secara terpisah, pekan lalu Kanada berkomitmen untuk menampung kembali 20.000 pengungsi Afghanistan yang telah meninggalkan negara itu. Pada hari Jumat, Mendicino mengatakan pemerintah tetap "berpikiran terbuka" tentang kemungkinan peningkatan jumlah itu, dikutip dari Reuters.