REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menjual sukuk ritel seri SR015 dengan tingkat imbalan atau kupon tetap sebesar 5,10 persen per tahun serta masa tenor selama tiga tahun.
Sekretaris DJPPR Kemenkeu Iyan Rubiyanto mengatakan penerbitan SR015 ditetapkan dengan bentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan jatuh tempo pada 10 September 2024.
“Kami membuka masa penawaran sukuk ritel SR015 yang merupakan penerbitan sukuk ritel kedua 2021 setelah SR014 pada Maret 2021 yang lalu,” ujarnya dalam keterangan tulis seperti dikutip Sabtu (21/8).
Sukuk ritel SR015 yang ditawarkan kepada investor individu warga negara Indonesia (WNI) untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dapat dipesan minimum Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.
SR014 dapat dipesan dan dibeli secara online melalui empat tahap, yaitu registrasi atau pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan setelmen.
“Masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan pemesanan pembelian secara online melalui sistem elektronik melalui 30 mitra distribusi yang telah ditunjuk oleh pemerintah dari 20 Agustus sampai dengan 15 September 2021,” ucapnya.
Mitra distribusi tersebut antara lain Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, dan Bank DBS Indonesia. Selanjutnya, Star Mercato Capitale (Tanamduit), Nusantara Sejahtera Investama, Investree Radhika Jaya, Mitrausaha Indonesia Group (Modalku), dan Lunaria Annua Teknologi (Koinworks).
“Melalui Penerbitan SR015, pemerintah menyediakan alternatif investasi yang aman dan menguntungkan bagi warga negara Indonesia di tengah kondisi pandemi seperti ini,” ucapnya.