Sabtu 21 Aug 2021 13:15 WIB

Menlu China Kontak Menlu Inggris-Italia Bahas Afghanistan

Menteri Luar Negeri China Wang Yi melakukan pembicaraan lewat telepon

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Asap mengepul setelah pertempuran antara Taliban dan personel keamanan Afghanistan di kota Kandahar, barat daya Kabul, Afghanistan, Kamis, 12 Agustus 2021.
Foto: AP/Sidiqullah Khan
Asap mengepul setelah pertempuran antara Taliban dan personel keamanan Afghanistan di kota Kandahar, barat daya Kabul, Afghanistan, Kamis, 12 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Menteri Luar Negeri China Wang Yi melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Menlu Inggris Dominic Raab dan Menlu Italia Luigi Di Maio. Mereka berkomunikasi untuk membahas situasi di Afghanistan.

Halaman baru telah dibuka dalam sejarah Afghanistan. Memaksakan nilai-nilai tertentu pada negara dan peradaban lain sulit dicapai karena yang telah terjadi di masa lalu akan tetap terjadi di masa depan, demikian kata Wang dalam percakapan telepon dengan Di Maio, Jumat (20/8).

Baca Juga

Komunitas internasional prihatin dengan arah masa depan Afghanistan. Menurut Wang, diperlukan konsensus semua pihak untuk membangun sistem politik yang terbuka dan inklusif di Afghanistan, mengupayakan kebijakan dalam dan luar negeri yang moderat dan stabil, dan memutuskan hubungan dengan semua organisasi teroris.

Wang menggarisbawahi pernyataan juru bicara Taliban yang berulang kali menyambut positif perhatian komunitas internasional dan menunjukkan sikap yang kooperatif. "Dengarkan kata-katanya, lihat tindakan-tindakannya," ujarnya berharap situasi di Afghanistan berubah ke arah yang lebih baik.

Sehari sebelumnya, Wang juga menghubungi Menlu Raab untuk membicarakan hal yang sama. "Situasi di Afghanistan menjadi salah satu contoh negatif dan jika Amerika Serikat tidak belajar dari pelajaran yang menyakitkan, akan mendapatkan pelajaran yang baru," ujarnya dikutip media resmi China.

Kepada Raab, Wang menyampaikan beberapa catatan bahwa ketika masalah Afghanistan memasuki tahap kritis dari militer ke penyelesaian politik, maka harus memperhatikan tiga aspek. Pertama, Taliban harus mampu menyatukan rakyat Afghanistan dengan membangun struktur politik yang terbuka dan inklusif sesuai dengan situasi negara tersebut.

Kedua, Afghanistan harus menindak tegas semua jenis organisasi teroris dan mencegah berkumpulnya para teroris lagi. Ketiga, masyarakat internasional harus dapat memainkan peran konstruktif dan menghormati kemerdekaan dan kedaulatan Afghanistan tanpa turut campur dalam urusan domestik Afghanistan.

Raab sepakat komunitas internasional harus mengambil pelajaran dari peristiwa yang terjadi di Afghanistan dan negara itu tidak boleh lagi menjadi pusat terorisme. Sementara Di Maio mendukung komunikasi intensif China dengan Taliban untuk memberikan arahan yang positif. Sebelumnya Wang juga menelepon para mitranya di Pakistan dan Turki.

Pasukan gerilyawan Taliban berhasil mengambil alih kekuasaan yang sah di Afghanistan pada Ahad (15/8). Beberapa pemimpin Taliban sebelumnya telah bertemu dengan Wang Yi di Tianjin pada 28 Juli.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement