Sabtu 21 Aug 2021 15:19 WIB

Filantropi Ekonomi Islam Jadi Solusi Atasi Dampak Pandemi

Filantropi ekonomi islam dapat membantu mengatasi masalah yang muncul saat pandemi

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pelantikan pengurus MES DIY 2021-2024 yang diadakan secara daring dan luring di Ruang Yudistira Balaikota Yogyakarta, Kamis (19/8).Filantropi ekonomi Islam dinilai dapat membantu mengatasi dampak pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang menurutnya zakat, infaq dan sedekah (ZIS) yang dihimpun umat Islam menjadi solusi kebangsaan dalam mengatasi pandemi.
Foto: MES DIY
Pelantikan pengurus MES DIY 2021-2024 yang diadakan secara daring dan luring di Ruang Yudistira Balaikota Yogyakarta, Kamis (19/8).Filantropi ekonomi Islam dinilai dapat membantu mengatasi dampak pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang menurutnya zakat, infaq dan sedekah (ZIS) yang dihimpun umat Islam menjadi solusi kebangsaan dalam mengatasi pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Filantropi ekonomi Islam dinilai dapat membantu mengatasi dampak pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang menurutnya zakat, infaq dan sedekah (ZIS) yang dihimpun umat Islam menjadi solusi kebangsaan dalam mengatasi pandemi.

"Filantropi ekonomi islam dapat membantu mengatasi masalah-masalah yang muncul karena dampak ekonomi saat pandemi," kata Sultan dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Sabtu (21/8).

Dalam sambutannya pada pelantikan pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2021-2024, Sultan menuturkan, ZIS harus secara masif untuk dipahamkan kepada masyarakat. Pasalnya, melalui ZIS merupakan kunci sukses mengatasi masalah yang berawal dari kebersamaan.

Ia menjelaskan, penggalangan ZIS di Indonesia sendiri mencapai Rp 180 triliun per tahun berdasarkan data Badan Wakaf Indonesia. Dalam hal ini, MES DIY juga diharapkan dapat memberikan solusi dalam penanganan pandemi.

"Memahamkan bahwa ZIS yang selama ini hanya lebih banyak diperbincangkan di masjid, mushala atau pondok harus secara masif dimasyarakatkan. Sehingga keberadaan MES dapat lebih dirasakan masyarakat karena memberikan solusi secara baik dan lebih bermanfaat," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement