Sabtu 21 Aug 2021 17:12 WIB

Kapolri Ingatkan Disiplin Prokes di Sektor Ekonomi 

Pemerintah ingin wujudkan Herd Immunity segera tercapai.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.,  setelah melaksanakan peninjauan vaksinasi di Kulon Progo, rombongan langsung bertolak menuju Kabupaten Gunung Kidul dengan menggunakan Heli Caracal milik TNI, Sabtu (21/8).
Foto: istimewa
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., setelah melaksanakan peninjauan vaksinasi di Kulon Progo, rombongan langsung bertolak menuju Kabupaten Gunung Kidul dengan menggunakan Heli Caracal milik TNI, Sabtu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan, Pemerintah Indonesia terus melakukan evaluasi terkait dengan penerapan PPKM berlevel. Hasilnya, pemerintah telah memberikan kelonggaran-kelonggaran untuk masyarakat bisa beraktivitas. 

Demikian disampaikan Sigit, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal dan penyaluran bantuan sosial (bansos) di Yogyakarta. "Kita ketahui ada beberapa pelonggaran aktivitas masyarakat, sehingga kemudian masyarakat bisa melaksanakan kegiatan sehari-sehari khususnya di beberapa wilayah yang saat ini dilonggarkan di sektor masyarakat yang melaksanakan kegiatan ekonomi di hilir," ujar Sigit dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/8).

Dikatakan Sigit, beberapa industri, kemudian terkait pelonggaran jumlah yang tadinya 50 ada yang naik 75. Oleh karena itu, dia mengingatkan, agar masyarakat untuk tetap mengedepankan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan (prokes), dalam beraktivitas dan khususnya di sektor-sektor perekonomian. 

Hal itu masih menjadi salah satu upaya untuk menekan laju penularan virus corona atau Covid-19. "Oleh karena itu imbauan kami bagaimana ditengah situasi pelonggaran yang ada, masyarakat tetap laksanakan prokes dengan kuat," ungkapnya.

Disisi lain, terkait memutus mata rantai virus corona, Sigit menekankan, TNI, Polri dan seluruh stakeholder bakal terus melakukan akselerasi atau percepatan vaksinasi massal. Tujuannya, agar target Pemerintah wujudkan Herd Immunity segera tercapai. 

Sebab itu, Sigit meminta, agar masyarakat yang belum divaksin untuk jangan ragu datang ke gerai-gerai yang telah disediakan oleh TNI, Polri dengan bekerja sama dengan Pemda. Dengan terciptanya kekebalan kelompok, maka pergerakan perekonomian warga akan semakin bisa bergerak pulih.

"Disatu sisi kegiatan vaksinasi menjadi salah satu yang kami tingkatkan dalam minggu-minggu ini dan akan sampai akhir tahun nanti kegiatan vaksinasi akan terus ditingkatkan," ucap Sigit.

Sementara itu, Sigit mengajak untuk masyarakat yang terpapar virus corona, mau menjalani perawatan di tempat isolasi terpusat (isoter). Sebab, di lokasi tersebut telah disediakan fasilitas dan tenaga kesehatan yang sangat memadai. 

"Kemudian tadi juga ada pilihan-pilihan, maka masyarakat harus milih, maka kami anjurkan untuk lebih baik laksanakan kegiatan isoter," kata Sigit. 

"Saya yakinkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan di isoter pengawasannya, tenaga kesehatannya, obatnya pasti jauh lebih baik daripada kalau laksanakan kegiatan isoman," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Sigit mendorong, Pemda DIY dan seluruh elemen untuk mau membantu menyosialisasikan kepada masyarakat untuk mau isolasi di lokasi isoter. Hal itu juga untuk melindungi keluarga dan kerabat dari paparan virus corona. "Ini dalam rangka untuk masyarakat yang sakit bisa segera sembuh, yang belum sakit terlindungi tidak sakit," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement