REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pesawat Israel menyerang bangunan Hamas di Gaza pada Sabtu (21/8) malam. Serangan ini terjadi dalam eskalasi konfliklintas perbatasan yang melukai seorang tentara Israel dan 41 warga Palestina. Dua di antaranya kritis.
Seperti dilansir dari Alarabiya English, serangan membuat puluhan orang luka-luka. Serangan berlangsung ketika protes Gaza yang diorganisir Hamas dan faksi-faksi lainnya untuk mendukung Yerusalem.
Militer israel menyebut ratusan warga Palestina berkumpul di dekat perbatasan yang dijaga ketat di Jalur Gaza, di mana beberapa orang mencoba memanjat pagar perbatasan dan yang lainnya melemparkan bahan peledak ke arah pasukan Israel. "Pasukan IDF (militer Israel) merespons dengan cara pembubaran kerusuhan, termasuk bila perlu tembakan langsung," katanya dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Gaza melaporkan, di antara dua warga Palestina yang terluka parah adalah seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang ditembak di kepala. Sebagian besar lainnya mengalami cedera sedang, termasuk tembakan senjata ke anggota badan, punggung dan perut.
"Tembakan lintas perbatasan dari Gaza melukai serius seorang tentara polisi perbatasan Israel, yang berada di rumah sakit menerima perawatan medis," kata militer.
Gudang senjata
Tidak ada klaim tanggung jawab atas tembakan di Gaza. Menanggapi penembakan tentara itu, jet tempur Israel telah menyerang empat tempat penyimpanan senjata dan pabrik milik Hamas. Belum ada laporan detail tentang cedera atau kerusakan akibat serangan tersebut.
Bersiap untuk konflik lebih lanjut, militer Israel mengatakan telah mengirim pasukan tambahan ke daerah perbatasan Gaza. Media Israel melaporkan militer telah meningkatkan penyebaran sistem anti-rudal Iron Dome.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan serangan udara hari Sabtu menunjukkan Israel berusaha menutupi kegagalan dan kekecewaannya di depan ketabahan rakyat Palestina dan perlawanan mereka yang gagah berani.
Setidaknya 250 warga Palestina dan 13 di Israel tewas dalam konflik pada Mei. Israel melancarkan serangan udara membabi buta ke Jalur Gaza.