Ahad 22 Aug 2021 11:49 WIB

BPBD: Banjir di Kabupaten Katingan Kalteng Berangsur Surut

Peristiwa banjir yang dipicu oleh faktor cuaca tersebut telah merendam 13 desa

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Warga bertahan di rumahnya saat banjir merendam permukiman di Kalimantan
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Warga bertahan di rumahnya saat banjir merendam permukiman di Kalimantan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng) telah berangsur-angsur surut. Ini menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Katingan hingga Ahad (22/8).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Katingan, Andi B. Baron saat dikonfirmasi mengatakan bahwa banjir tersebut sebelumnya terjadi karena dipicu oleh intensitas hujan tinggi di wilayah hulu dan tengah Sungai Katingan. Kondisi ini kemudian menyebabkan Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut meluap. "Akibatnya luapan tersebut akhirnya masuk ke permukiman penduduk," kata Andi dalam keterangan pers, Ahad (22/8).

Baca Juga

Kondisi cuaca tersebut menurut Andi memang telah sesuai dengan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya. Hujan dengan intensitas yang tinggi terjadi di wilayah hulu dan tengah Sungai Katingan pada tanggal 19, 20 dan 21 Agustus 2021.

Di sisi lain, Andi mengatakan bahwa apabila tidak terjadi hujan dengan intensitas tinggi berturut-turut, maka kemungkinan besar banjir akan lebih cepat surut. "Banjir pada umumnya apabila tidak terjadi hujan intensitas tinggi berturut-turut, maka tinggi permukaan air akan lebih cepat surut,” ujar Andi.

Berdasarkan pendataan oleh tim di lapangan, peristiwa banjir yang dipicu oleh faktor cuaca tersebut telah merendam 13 desa di empat kecamatan dan berdampak pada 384 KK atau 1.536 jiwa. Selain itu, sebanyak kurang lebih 253 rumah, lima unit fasilitas pendidikan, dua unit tempat ibadah juga terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) antara 50-200 sentimeter.

BPBD Kabupaten Katingan mencatat wilayah yang terdampak meliputi Desa Tumbang Hiran, Desa Rangan Tangko dan Desa Rangan Surai di Kecamatan Marikit. Kemudian Desa Samba Bakumpai, Desa Samba Katung, Desa Samba Kahayan, Desa Rantau Asem, Desa Tumbang Kalemei dan Desa Napu Sahur di Kecamatan Katingan Tengah. Selanjutnya Desa Tumbang Kaman dan Desa Tumbang Labehu di Kecamatan Sanaman Mantikei dan Desa Tumbang Tanjung serta Desa Tura di Kecamatan Pulau Malan. 

Andi mengatakan banjir yang melanda di wilayah Kecamatan Marikit telah berangsur surut dan dalam kondisi aman. Sebelumnya, banjir di wilayah tersebut mencapai TMA hingga 200 sentimeter. "Kondisi aman dari sebelumnya turun 200 sentimeter," ujar Andi.

Namun banjir masih merendam jalan poros antar kecamatan Desa Tumbang Lahang di Kecamatan Katingan Tengah dengan TMA 55 sentimeter sejauh 200 meter. Hal yang sama juga terjadi di jalan poros antar kecamatan Desa Telok menuju Desa Samba Bakumpai dengan TMA 30-80 sentimeter sejauh kurang lebih 700 meter.

Khusus Desa Samba Bakumpai, Andi menuturkan wilayah tersebut merupakan daerah dataran rendah yang mana sering terjadi luapan DAS dari Sungai Samba apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Di desa tersebut, tiga moda transportasi Feri penyeberangan Desa Samba Danum dan Desa Samba Bakumpai tidak beroperasi untuk sementara karena debit air sungai masih tinggi. “Tiga buah transport Feri penyebrangan Desa Samba Danum dan Samba Bakumpai tidak ada yang operasi,” ucap Andi.

Guna mengantisipasi adanya banjir susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca, maka BPBD Kabupaten Katingan melaksanakan fungsi koordinasi dengan lintas terkait seperti camat, unsur TNI/Polri, kepala desa di tiap-tiap wilayah. Tim BPBD Kabupaten Katingan juga terus memantau perkembangan di lapangan dan mengimbau kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan mengamankan anggota keluarga dan harta benda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement