Ahad 22 Aug 2021 15:33 WIB

Taliban Minta Pegawai Sipil di Afghanistan Kembali Bekerja

Sebagian besar pegawai pemerintahan belum masuk kerja karena ketakutan dan panik.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andi Nur Aminah
Warga Afghanistan berfoto selfie dengan pejuang Taliban saat berpatroli di kota Kabul, Afghanistan, Kamis, 19 Agustus 2021. Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari Kamis dengan menyatakan mereka mengalahkan Amerika Serikat.
Foto: AP/Rahmat Gul
Warga Afghanistan berfoto selfie dengan pejuang Taliban saat berpatroli di kota Kabul, Afghanistan, Kamis, 19 Agustus 2021. Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari Kamis dengan menyatakan mereka mengalahkan Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban menyerukan kepada semua pegawai negeri sipil Afghanistan kembali bekerja dan menjalankan rutinitas seperti biasa mulai Ahad (22/8). Pemberitahuan itu diunggah di halaman Facebook Kementerian Keuangan, beberapa menit setelah seorang pemimpin penting Taliban berbicara kepada pejabat senior di kementerian tersebut.

“Setelah dimulainya pemerintahan Islam baru di Islamic Emirate of Afghanistan, gaji karyawan akan dibayar kembali seperti sebelumnya,” kata pemberitahuan itu, dilansir Anadolu Agency.

Baca Juga

Pernyataan Taliban itu, bertujuan meyakinkan pegawai negeri yang belum muncul untuk bekerja, sejak Taliban mengambil alih kendali Afghanistan pekan lalu. Sebagian besar pegawai pemerintahan yang belum masuk kerja mengalami ketakutan dan kepanikan.

Taliban mendesak staf teknis untuk segera melanjutkan tugas. Mereka mengatakan, semua kegiatan perbankan, keuangan, dan bea cukai akan segera dimulai.