REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kerumunan di dekat bandara Kabul menelan tujuh korban jiwa. Bandara Kabul menjadi tempat orang-orang berkumpul untuk melarikan diri dari Afghanistan usai Taliban mengambil alih kekuasaan.
Semenjak kelompok Taliban memasuki Ibu Kota Kabul pekan lalu, ribuan orang berusaha masuk ke penerbangan luar negeri. Mereka takut penafsiran keras hukum Islam yang diberlakukan selama pemerintahan Taliban sebelumnya akan terulang.
"Pikiran kami tertuju pada keluarga dari tujuh warga sipil yang meninggal dalam kerumunan di Kabul. Kondisi di lapangan masih sangat menantang, namun kami sedang melakukan segala upaya yang kami bisa untuk mengendalikan situasi senyaman dan seaman mungkin," tulis Kementerian Pertahanan Inggris Raya dalam pernyataan, Ahad (22/8).
Koresponden Sky News di bandara melaporkan, puluhan ribu warga Afghanistan berdatangan pada Sabtu (21/8). Massa yang berada di garis terdepan menghancurkan barikade. Sky News memperlihatkan rekaman para tentara yang berjaga berusaha menarik korban cedera dari kerumunan dan menyemprotkan air ke arah kerumunan agar mereka tidak mengalami dehidrasi.