Ahad 22 Aug 2021 19:07 WIB

Taliban Pukuli Warga AS yang Hendak ke Bandara Kabul

Kekacauan terjadi di bandara Kabul setelah Taliban kuasai Afghanistan 15 Agustus lalu

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Taliban Pukuli Warga AS yang Hendak ke Bandara Kabul. Foto selebaran yang disediakan oleh Urusan Publik Komando Pusat AS melalui DVIDS menunjukkan anggota Layanan beristirahat dan menunggu di Dukungan Personil untuk Operasi Kontingensi dalam perjalanan mereka ke Afghanistan di lokasi yang dirahasiakan di Asia Barat Daya, 18 Agustus 2021 (dikeluarkan 20 Agustus 2021).
Foto: EPA-EFE/Penerbang Kelas 1 Kylie Barrow
Taliban Pukuli Warga AS yang Hendak ke Bandara Kabul. Foto selebaran yang disediakan oleh Urusan Publik Komando Pusat AS melalui DVIDS menunjukkan anggota Layanan beristirahat dan menunggu di Dukungan Personil untuk Operasi Kontingensi dalam perjalanan mereka ke Afghanistan di lokasi yang dirahasiakan di Asia Barat Daya, 18 Agustus 2021 (dikeluarkan 20 Agustus 2021).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota Taliban memukuli dan menganiaya beberapa warga Amerika Serikat (AS) yang hendak pergi ke bandara Kabul, Afghanistan. Saat ini Washington sudah mengeluarkan imbauan agar warga mereka tak mengunjungi bandara tersebut.

“Kami mengetahui sejumlah kecil kasus di mana beberapa orang Amerika dan tentu saja, seperti yang juga dikatakan Menteri Pertahanan (AS) Lloyd Austin dalam pernyataan, warga Afghanistan yang ingin kami evakuasi telah dilecehkan, dan dalam beberapa kasus, dipukuli,” kata Sekretaris Pers Pentagon John Kirby, dikutip laman Al Arabiya, Ahad (22/8).

Baca Juga

Kendati demikian, Kirby menyebut sebagian besar warga AS yang memiliki kredensial diizinkan melalui pos pemeriksaan Taliban. “Kami mengetahui kasus-kasus sporadis di mana mereka tidak diizinkan, di mana ada beberapa pelecehan yang terjadi, dan ya, beberapa kekerasan fisik telah terjadi dalam sepekan terakhir. Apa yang tampaknya terjadi adalah tidak setiap anggota Taliban mendapatkan perintah atau memutuskan mematuhi perintah untuk mengizinkan orang Amerika pergi ke bandara,” ujarnya.

Kekacauan terjadi di bandara Kabul setelah Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus lalu. Ribuan warga berbondong-bondong ke bandara tersebut dan berharap dapat dievakuasi. Mereka enggan jika harus hidup di bawah pemerintahan Taliban.

Taliban mengatakan kekacauan yang berlangsung di bandara Kabul bukan tanggung jawab mereka. “Barat bisa memiliki rencana yang lebih baik untuk mengungsi,” kata seorang pejabat Taliban saat diwawancara Reuters.

Baca juga : Taliban Warisi Harta Mineral Triliunan Dolar AS

Beberapa warga Afghanistan dilaporkan meninggal akibat berdesak-desakan di bandara Kabul. Sepekan telah berlalu dan situasi di sana kian memprihatinkan. Suplai makanan dan minuman mulai menipis.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement