jatimnow.com - Sebanyak 200 lapak semi permanen ludes terbakar akibat kebakaran di Pasar Kembang Surabaya. Petugas pemadam kebakaran (PMK) berhasil menaklukkan si jago merah selama hampir satu jam.
Sebanyak 23 unit damkar dan 6 unit tangki DKRTH diterjunkan untuk pemadaman di pasar tersebut.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya, Dedy Irianto mengatakan, kebakaran tersebut menghanguskan 60 x 35 meter persegi atau total keseluruhan bangunan di lantai dua yang biasanya digunakan untuk berjualan jajanan pasar.
Baca juga: Pasar Kembang Surabaya Terbakar, Diduga Api Berasal dari Lantai Dua
"Total luas bangunan yang semi los yang berada di lantai dua terbakar kemudian imbas ke lantai satu tidak sampai satu persen dari luas bangunan juga turut terbakar," ujar Dedy, Ahad (22/8).
Terbakarnya pasar legendaris tersebut diduga akibat adanya konsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Dugaan sementara akibat konsleting listrik. Untuk bagian kover pasar di lantai dua adalah ruko dinyatakan aman, hanya bagian dalam lantai 2 yang terbakar," urainya.
Dari keterangan warga, lanjut Dedy, warga setempat yang kebetulan mempunyai stan di lantai 2, melihat api dari lantai dua di Pasar Kembang.
"Warga yang melihat api semakin membesar dari tumpukan kayu yg berada di sisi selatan dalam pasar, pedagang dan warga yg mengetahui mencoba menyiram dengan alat seadanya namun kepulan asap semakin pekat dan api semakin membesar," jelasnya.
Sementara itu, Didin salah satu warga yang juga memiliki lapak di lantai I mengatakan, ia langsung ke lokasi saat tahu ada kebakaran. Ia mengaku sempat mendengar ledakan beberapa kali. Ketika ia datang, penjual di lantai I sudah berhamburan keluar.
"Untungnya di lantai II tidak ada aktivitas, sepi kalau sore. Tidak ada yang buka karena jual jajanan baru mulai dini hari," terangnya.
Ia menduga ledakan yang didengar keras itu dari tabung elpiji. Lantai II ini tidak hanya penjual kuliner jajanan saja, namun juga ada beberapa warung.
Ia juga mengaku terkejut karena asap yang keluar hitam, kemungkinan dari sisa-sisa bekas bioskop yang masih ada di sana.
"Ada tumpukan stereofoam dan sejenisnya yang tertumpuk. Kemungkinan itu yang membuat asap hitam," terangnya.
Banyak pedagang yang sempat masuk untuk menuju ke lantai II atau lantai I. Mereka panik menyelamatkan catatan penjualan."Itu kalau tidak diselamatkan bisa bahaya. Catatan setoran sama piutang," ujarnya.