REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank BRI memproyeksikan pemesanan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel atau Sukuk Ritel seri SR-015 akan mencapai lebih dari Rp 750 miliar. BRI menilai, SBSN merupakan salah satu instrumen investasi yang paling diminati masyarakat karena merupakan salah satu investasi yang aman diterbitkan pemerintah.
Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto, mengatakan, strategi untuk memasarkan sukuk ritel adalah dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman nasabah BRI maupun masyarakat umum. Termasuk tentang pentingnya berkontribusi langsung membangun insfrastruktur negera untuk pemulihan ekonomi. Salah satunya dengan berinvestasi melalui SR-015.
Hal itu BRI lakukan melalui kegiatan-kegiatan literasi SR-015 ke komunitas-komunitas bahwa sukuk ritel merupakan salah satu alternatif investasi dalam rangka pengelolaan keuangan yang baik sejak dini. "Sukuk ritel juga merupakan solusi tepat untuk perencanaan keuangan kita yang dikelola dengan prinsip syariah, mudah, menguntungkan serta aman karena dijamin undang-undang," ujar Aestika kepada Republika.co.id, Ahad (22/8).
Ia mengatakan, dalam memasarkan SR-015, BRI juga melakukan pemasaran secara digital melalui media sosial, webinar dan sosialisasi virtual yang melibatkan nasabah BRI. Pembelian SR-015 melalui BRI juga telah mendapatkan kemudahan akses melalui pembelian online melalui laman resmi.
Strategi tersebut dilakukan BRI ditengah kondisi pandemi yang mengharuskan banyam pihak untuk dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru. Di mana, kini masyarakat sudah semakin terbiasa bertransaksi secara digital.
"Namun demikian, penjualan kepada nasabah BRI juga tetap dioptimalkan melalui Unit Kerja dan Tenaga Pemasar BRI yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Aestika.
Aestika mengatakan, upaya-upaya dalam memasarkan SR-015 tersebut akan terus dilakukan BRI sebagai bentuk komitmen BRI dalam meningkatkan inklusi investasi kepada masyarakat dan nasabah.
BRI optimistis industri wealth management semakin berkembang dalam menjaga ketahanan finansial masyarakat. "Kami proyeksikan bisnis wealth management akan mempunyai prospek cerah dan terus bertumbuh di masa depan," kata dia.
Seperti diketahui, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan memulai membuka masa penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel atau Sukuk Ritel seri SR-015 mulai Kamis (20/8). Sukuk ritel Seri 015 merupakan sukuk ritel kedua yang diterbitkan pemerintah di tahun ini, dengan imbal hasil tetap sebesar 5,10 persen per tahun.