REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Vaksinasi untuk anak usia sekolah hingga di Cianjur, Jawa Barat, masih rendah. Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat vaksinasi untuk anak usia sekolah di wilayah tersebut baru 2 persen atau 4.000 orang dari target 200 ribu siswa tingkat SMP dan SMA sederajat.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal mengatakan, perlu koordinasi antardinas untuk mengejar target menjelang pembelajaran tatap muka (PTM). "Kami juga melibatkan, dinas pendidikan hingga kordinator dinas di masing-masing kecamatan, agar target 200 ribu siswa di Cianjur, sudah mendapatkan vaksinasi, sehingga PTM dapat digelar dengan aman dan nyaman tanpa ragu terjadinya klaster sekolah," katanya saat dihubungi di Cianjur pada Ahad (22/8).
Ia menuturkan, tidak hanya lintas dinas, Dinkes Cianjur juga melibatkan gugus tugas desa hingga RT, untuk melakukan sosialisasi dan menggelar vaksinasi massal khusus untuk usia sekolah di balai desa dan Puskesmas yang ada. Langkah ini sebagai upaya mendekatkan jarak tempat vaksinasi.
Termasuk, dia mengatakan, melibatkan jajaran kepolisian dan Koramil dalam meningkatkan minat siswa dalam mendapatkan vaksinasi di berbagai wilayah di Cianjur, sehingga berbagai persyaratan sebelum PTM digelar, dapat terpenuhi selain seluruh guru sudah mendapatkan vaksinasi. "Termasuk mengajukan izin yang disertai rekomendasi dari gugus tugas setempat, baru sekolah yang memenuhi syarat dapat menggelar PTM. Namun nantinya akan dilakukan evaluasi, jika terjadi kasus, PTM di sekolah akan dihentikan kembali," kata Yusman.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan PTM di Cianjur, akan digelar setelah gugus tugas di masing-masing wilayah melakukan penilaian kelayakan, seperti ruangan isolasi sementara, tempat mencuci tangan, berada di zona kuning dan hijau serta seluruh guru sudah mendapatkan vaksinasi. "Terkait masih banyak siswa yang belum mendapatkan vaksinasi, kita upaya cepat dengan melibatkan berbagai kalangan termasuk kecamatan dan desa. Sehingga saat PTM digelar tidak menimbulkan peningkatan kasus, kami berharap rencana PTM dapat berjalan lancar karena kasihan anak didik," katanya.