Ahad 22 Aug 2021 22:59 WIB

Cerita Deddy Corbuzier Lewati Badai Sitokin

Deddy mengaku mengalami badai sitokin walaupun telah menjalani gaya hidup sehat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Cerita Deddy Corbuzier Lewati Badai Sitokin
Foto: Instagram Deddy Corbuzier
Cerita Deddy Corbuzier Lewati Badai Sitokin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah beberapa pekan tidak mengunggah siaran podcast-nya, Deddy Corbuzier kembali hadir dengan menceritakan pengalamannya berjuang melawan Covid-19. Deddy mengaku mengalami badai sitokin walaupun telah menjalani gaya hidup sehat.

Dilansir Acta Medica Indonesiana, Ahad (22/8), badai sitokin pada infeksi Covid-19 merupakan respons imun yang berlebihan terhadap rangsangan eksternal yang patogenesisnya kompleks. Penyakit ini berkembang pesat dan kematiannya tinggi. Bukti tertentu menunjukkan kerusakan parah pada beberapa pasien terkait erat dengan peningkatan regulasi produksi sitokin yang kuat pada pneumonia yang diinduksi SARS-Co-V2 dengan sindrom badai sitokin terkait.

Baca Juga

“Saya sakit, saya kritis dan ada kemungkinan besar meninggal karena Covid-19,” kata Deddy Corbuzier dalam videonya berjudul Saya Sakit, Kritis, dan Hampir Meninggal di kanal Youtube miliknya.

Dia mengaku kecewa lantaran selama ini sudah menjalani pola hidup sehat tapi masuk dalam kondisi kritis. Ini berawal dari pekan kedua setelah ia terkena Covid-19. Tiba-tiba dia terkena demam hampir 40 derajat Celsius. Tak hanya demam, dia juga terkena vertigo.

Kondisi Deddy yang makin memburuk menyebabkan dia harus dirawat di rumah sakit. Dokter Gunawan yang menjadi penanggung jawab Deddy menjelaskan penanganannya dalam mengobati Deddy.

“Covid-19 memiliki perjalanan sakitnya. Pada pekan pertama virus masuk dan bereplikasi dalam tubuh. Setelah itu, baru muncul respons imun,” kata Gunawan dalam podcast Deddy Corbuzier.

Setiap tubuh memiliki respons imun yang berbeda. Memang secara teori, orang yang sehat tidak akan terjadi apa-apa. Namun, dalam beberapa teori mengatakan terkadang orang sehat memiliki respons imun yang berlebihan yang akan menyebabkan peradangan.

Dia menyebut selama Deddy menjalani masa kritis, kesehatan yang dimiliki Deddy karena pola hidupnya sangat membantu melawan Covid-19. “Sangat membantu karena saya mulai perawatannya, responsnya cepat. Pun masa penyembuhan cepat dibandingkan orang lain,” ujar dia.

Kapasitas paru-paru dan kondisi jantung Deddy disebut lebih bagus dibandingkan dengan orang yang tidak olahraga. Selama sakit, dokter memberikan vitamin dan zinc yang tinggi karena dinilai mampu membantu menurunkan peradangan.

“Dokter bekerja ada patokannya tapi juga butuh improvisasi. Jadi bisa dikatakan untuk menyembuhkan pasien harus dilihat dari setiap kasus, tidak bisa disamaratakan. Anda (Deddy) tidak perlu kecewa. Gaya hidup Andalah yang menyelamatkan Anda dan membuat penyembuhan lebih cepat,” ucap dia.

http://www.actamedindones.org/index.php/ijim/article/view/1580

https://www.youtube.com/watch?v=KqE27wDvgO8

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement