Senin 23 Aug 2021 01:55 WIB

Evakuasi Kacau, AS Peringatkan Warga Hindari Bandara Kabul

AS khawatir dengan kemungkinan serangan ISIS Afghanistan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Teguh Firmansyah
 Dalam gambar yang disediakan oleh Marinir AS ini, seorang Marinir yang ditugaskan ke Satuan Tugas-Tanggapan-Pusat Tanggap Krisis Angkatan Udara Tujuan Khusus membantu para pengungsi selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Jumat, 20 Agustus 2021.
Foto: Sgt. Isaiah Campbell/U.S. Marine Corps via AP
Dalam gambar yang disediakan oleh Marinir AS ini, seorang Marinir yang ditugaskan ke Satuan Tugas-Tanggapan-Pusat Tanggap Krisis Angkatan Udara Tujuan Khusus membantu para pengungsi selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Jumat, 20 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,' KABUL -- Amerika Serikat dan Jerman meminta warganya di Afghanistan agar menghindari bepergian ke bandara Kabul dengan alasan risiko keamanan. Kekacauan terjadi ketika ribuan orang memenuhi bandara Kabul, mereka mencoba melarikan diri dari negara itu hampir sepekan setelah Taliban mengambil kendali.

Kondisi di luar Bandara Internasional Hamid Karzai kacau balau di tengah kondisi orang-orang yang berjejalan berharap bisa melarikan diri dari Afghanistan. Karena itulah, kedutaan AS pada Sabtu (21/8) mengeluarkan peringatan agar warganya tidak bepergian ke bandara Kabul untuk saat ini.

Baca Juga

"Karena potensi ancaman keamanan di luar gerbang bandara Kabul, kami menyarankan warga AS untuk menghindari bepergian ke bandara ini dan menghindari gerbang bandara saat ini kecuali Anda menerima instruksi individu dari perwakilan pemerintah AS untuk melakukannya," kata seorang pejabat penasihat kedutaan AS, dilansir di Aljazirah, Ahad (22/8).

Selain AS, kedutaan Jerman juga menyarankan warganya untuk tidak pergi ke bandara Kabul. Melalui pesan email, kedutaan Jerman memperingatkan bahwa Taliban melakukan kontrol yang semakin ketat di sekitar bandara.

Peringatan tersebut memang tidak memberikan rincian tentang bahaya yang terjadi. Akan tetapi, seorang pejabat Gedung Putih pada Sabtu mengonfirmasi bahwa para pembantunya telah memberi tahu Presiden AS Joe Biden tentang 'operasi kontraterorisme' di Afghanistan, termasuk melawan kelompok bersenjata ISIL (ISIS).

"Pagi ini, presiden bertemu dengan tim keamanan nasionalnya. Mereka membahas situasi keamanan di Afghanistan dan operasi kontraterorisme, termasuk ISIS-K," kata seorang pejabat Gedung Putih.

Negara Islam di Khorasan (IS-K atau ISIS-K), cabang ISIL Afghanistan, dinilai memiliki kemampuan untuk melakukan serangan yang menghancurkan di daerah perkotaan, termasuk Kabul. Selain AS dan Jerman, Swiss juga menunda penerbangan sewaan dari Kabul karena kekacauan di bandara tersebut.

"Situasi keamanan di sekitar bandara Kabul telah memburuk secara signifikan dalam beberapa jam terakhir. Ada sejumlah besar orang di depan bandara dan terkadang konfrontasi kekerasan menghalangi akses ke bandara," kata Departemen Luar Negeri Federal Swiss dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (21/8).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement