REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyedia layanan kesehatan di Mississippi memperingatkan masyarakat tidak menggunakan obat antiparasit ivermectin untuk mengobati atau mencegah infeksi Covid-19. Peringatan itu dikeluarkan setelah panggilan ke pusat kendali keracunan negara bagian meningkat.
Sebanyak 70 persen kasus keracunan berasal dari orang yang menelan ivermectin untuk hewan yang dibeli dari pusat pasokan kebutuhan ternak. Gejala yang terkait dengan toksisitas ivermectin termasuk ruam, mual, muntah, sakit perut, gangguan neurologis, dan hepatitis.
Food and Drug Administration (FDA) telah memberikan daftar obat dan perawatan yang disetujui, termasuk vaksin, untuk mencegah infeksi Covid-19. Sementara itu, ivermectin belum disetujui penggunaannya.
You are not a horse. You are not a cow. Seriously, y'all. Stop it. https://t.co/TWb75xYEY4
— U.S. FDA (@US_FDA) August 21, 2021
Ivermectin untuk hewan memiliki dosis tinggi karena ditujukan untuk ternak ukuran besar, seperti sapi dan kuda, yang bobotnya jauh lebih berat daripada manusia. Dosisnya dapat sangat beracun pada manusia.
"Banyak bahan tidak aktif yang ditemukan dalam produk hewani tidak dievaluasi untuk digunakan pada manusia atau kadarnya jauh lebih besar daripada yang digunakan pada manusia," kata pembaruan konsumen FDA, dilansir Insider, Ahad (22/8).
Baca juga : Kekacauan di Afghanistan Bisa Pengaruhi Hubungan AS-ASEAN