Senin 23 Aug 2021 10:54 WIB

Menuju PTM, Vaksinasi Usia 12-17 Tahun Digiatkan

Apabila vaksinasi sudah berjalan dan memenuhi target maka PTM bisa dilakukan

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Seorang pelajar menunjukkan formulir vaksin Covid-19 saat pelaksanaan vaksinasi massal untuk pelajar di SMPN 2 Bandung, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Rabu (14/7). Sebanyak 2.000 pelajar SMP dan SMA yang berusia 12 hingga 17 tahun di Kota Bandung mendapatkan vaksin Covid-19 sebagai upaya percepatan program vaksinasi nasional untuk mempercepat herd immunity atau kekebalan kelompok. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Seorang pelajar menunjukkan formulir vaksin Covid-19 saat pelaksanaan vaksinasi massal untuk pelajar di SMPN 2 Bandung, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Rabu (14/7). Sebanyak 2.000 pelajar SMP dan SMA yang berusia 12 hingga 17 tahun di Kota Bandung mendapatkan vaksin Covid-19 sebagai upaya percepatan program vaksinasi nasional untuk mempercepat herd immunity atau kekebalan kelompok. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Kota Bandung terus menggiatkan vaksinasi Covid-19 usia remaja atau 12 hingga 17 tahun dengan jumlah kurang lebih mencapai 200 ribu hingga 250 ribu orang. Percepatan vaksinasi Covid-19 diharapkan dapat mendorong pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bandung segera terealisasi.

"Kita genjot untuk siswa SMP dan SMA dan remaja," ujar Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna, Senin (23/8). Ia menuturkan, pihaknya sedang mengupayakan kepada pemerintah pusat terkait ketersediaan dosis vaksin.

"Kita monitor di televisi sudah ada 5.000 vaksin Sinovac sudah diterima Biofarma. Saya minta ke bu Ahyani untuk koordinasi agar Bandung diprioritaskan. Siswa SMP dan SMA antara 200 hingga 250 ribu," katanya.

Ia menjelaskan apabila vaksinasi sudah berjalan dan memenuhi target maka pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan. Vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan sendiri di Kota Bandung sudah selesai.

"Kalau sudah tercapai seusai arahan presiden vaksinasi siswa sudah clear, peluang PTM besar kalau PTK selesai, pendidik dan tenaga kependidikam dosis satu dan dua," ungkapnya.

Ema mengatakan pola vaksinasi terhadap siswa atau remaja selama ini berdasarkan tempat tinggal. Namun pihaknya saat ini mendorong agar vaksinasi dilakukan di sekolah untuk mempercepat target vaksinasi tersebut.

"(PTM) tergantung akselerasi vaksinasi. Vaksin bukan kita yang menyediakan kita sangat tergantung pemerintah pusat dan minta bantuan provinsi. Otoritas bukan di kita kalau vaksin hadir akselerasi vaksinasi," katanya.

Ia berharap akhir September vaksinasi usia 12 sampai 17 sudah terealisasi dan di akhir tahun sudah mencapai 100 persen.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement