REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat telah meningkatkan tingkat keamanan di sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul.
Presiden Joe Biden membuat pengumuman itu satu hari setelah muncul laporan bahwa afiliasi Afghanistan dari kelompok teroris Daesh/ISIS mungkin mencoba untuk melakukan serangan di bandara.
Biden mengatakan Taliban kooperatif dalam memperluas zona di tengah upaya AS yang sedang berlangsung untuk mengevakuasi warganya serta warga Afghanistan yang mencari status pengungsi dengan AS, dengan mengatakan bahwa situasi keamanan di Bandara Internasional Hamid Karzai berubah dengan cepat.
Presiden mengatakan bahwa upaya evakuasi mengangkut orang keluar dari Afghanistan terus dilakukan, termasuk sekitar 11.000 orang dalam 30 jam. AS juga memperhatikan kerumunan warga sipil di luar bandara, yang mungkin menjadi sasaran kelompok teroris.
"Kami tahu bahwa teroris mungkin berusaha untuk mengeksploitasi situasi. Prioritas pertama kami di Kabul adalah mengeluarkan warga Amerika dari negara itu secepat dan seaman mungkin," kata Biden dalam sambutan yang disiarkan televisi dari Gedung Putih.
Dia mengatakan pemerintahannya sedang melaksanakan rencana untuk mengevakuasi kelompok orang Amerika yang telah diidentifikasi oleh Departemen Luar Negeri ke tempat yang aman dan untuk memindahkan mereka dengan aman dan efektif ke kompleks bandara.
Presiden menolak untuk merinci apa yang dimaksud dengan rencana tersebut, tetapi laporan menunjukkan bahwa Pentagon telah melakukan setidaknya satu misi penyelamatan helikopter ke Kabul untuk menjemput warga Amerika yang terdampar.