REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim penyebaran kasus Covid-19 relatif terkendali. Keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit berada di bawah 50 persen dan positivity rate berada di bawah lima persen atau 4.78 persen.
"Positivity rate diangka 4,78 ambang batas lima persen artinya sudah membaik, terkendali," ujar Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna, Senin (23/8). Ia menuturkan, kasus kumulatif Covid-19 relatif naik disebabkan terdapat beberapa variabel yang tetap dihitung.
Ema tidak merinci variabel-variabel yang dimaksud. Namun, ia mengungkapkan transmisi atau penyebaran Covid-19 terbilang landai.
Ia memperkirakan penurunan kasus konfirmasi aktif disebabkan efek vaksinasi yang dilakukan secara terus menerus. Kota Bandung sendiri, Ema mengungkapkan vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 54 persen.
Ia menargetkan pada akhir September vaksinasi Covid-19 mencapai 70 persen. Sedangkan pada akhir tahun akan mencapai 100 persen sehingga telah terbentuk kekebalan komunitas atau herd immunity di masyarakat.
Ema menambahkan, Pemerintah Kota Bandung terus menggenjot vaksinasi Covid-19 usia remaja atau 12 hingga 17 tahun dengan jumlah kurang lebih mencapai 200 ribu hingga 250 ribu orang. Percepatan vaksinasi Covid-19 diharapkan dapat mendorong pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bandung segera terealisasi.
"Kita genjot untuk siswa SMP dan SMA dan remaja," ujarnya. Ia menuturkan, pihaknya sedang mengupayakan kepada pemerintah pusat terkait ketersediaan dosis vaksin.
"Kita monitor di televisi sudah ada 5.000 vaksin Sinovac sudah diterima Biofarma. Saya minta ke bu Ahyani untuk koordinasi agar Bandung diprioritaskan. Siswa SMP dan SMA antara 200 hingga 250 ribu," katanya.
Ia menjelaskan apabila vaksinasi sudah berjalan dan memenuhi target maka pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan. Vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan sendiri di Kota Bandung sudah selesai.