REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU- Senin (23/8) pagi aktifitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas bagi SD-SMP sederajat di Musi Banyuasin dimulai. Di kesempatan hari perdana ini, Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA menyempatkan diri memantau secara langsung beberapa SD-SMP di Kota Sekayu yakni diantaranya di SMP Negerk 1 Sekayu dan SD Negeri 3 Sekayu.
Bupati Muba melakukan peninjauan didampingi Wakil Ketua DPRD Muba H Rabik SH, Dandim 0401 Muba Letkol Arh Faris Kurniawan SST MT, Kapolres Muba AKBP Alamsyah Pelupessy SH SIk MSi, Kajari Muba diwakili oleh Kasi Intel Abu Nawas SH, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Musni Wijaya SSos. MSi serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS.
"Dari hasil peninjauan, Alhamdulillah semuanya berjalan sesuai ketentuannya. Sekolah sudah melaksanakan ketentuan yang ada. Siswa sudah menggunakan masker, tempat cuci tangan sudah ada dan siswa di kelas juga diberi jarak,” ujar Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA.
Dikatakan, hari perdana dilaksanakan sekolah PTM terbatas, merupakan simbol hasil dari perjuangan selama ini untuk mengupayakan PTM terbatas, akhirnya bisa dimulai hari ini. Setelah kriteria dan syarat yang telah ditetapkan bersama, hari ini peserta didik SD dan SMP Se Kabupaten Muba yang sudah memenuhi kriteria dan syarat bisa melaksanakan sekolah PTM terbatas.
"Hari ini kita lihat langsung, bagaimana anak-anak SD dan SMP dengan semangatnya bisa belajar di sekolah dan tentu dengan segala upaya telah dilakukan pihak sekolah dan harapan semua orang tua telah direalisasikan,"ucapnya.
Lanjut Dodi, "kami harapkan setelah satu bulan berjalan kita akan mengevaluasi kembali pelaksanaan tersebut, kemungkinan jam belajar ditambah kemudian frekuensi atau ada hal-hal yang menjadi pelajaran bagi kita untuk memeperbaiki kondisi kedepan, sehingga bobot pembelajaran secara fisik di sekolah ini bisa lebih besar dibandingkan sekolah daring, dengan syarat jangan sampai kasus-kasus timbul dari pembelajaran di sekolah ini," katanya.
Kepala Daerah Inovatif se Indonesia ini menerangkan, bagi siswa yang tidak boleh mengikuti proses KBM secara tatap muka, mereka tetap mendapatkan pelajaran yang sama yakni semua materi yang diberikan oleh guru ke siswa di sekolah akan dikirimkan langsung ke siswa via online.“Jadi, mereka tidak akan ketinggalan materi pelajaran. Karena pihak sekolah setiap hari mengirimkan materi pelajaran ke siswa yang bersangkutan,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muba, Musni Wijaya SSos MSi, pelaksanaan PTM terbatas dilaksanakan dengan peserta didiknya dibagi, ada yang hadir langsung ke sekolah, ada juga yang sekolah secara daring, dan sekolah PTM hanya berlangsung 2 jam, ada yang jam 07:30 - 09:30 dan 10:30 - 12 : 30.
"Untuk sekolah tingkat SD dibagi, hari Senin - Selasa kelas 5 dan 6, hari Rabu - Kamis kelas 3 dan 4, Jum'at - Sabtu kelas 1dan 2. Sementara untuk tingkat SMP hari Senin - Selasa kelas IX, hari Rabu - Kamis kelas VIII, dan hari Jumat - Sabtu Kelas VII.
Kalau nanti dari hasil evaluasi berjalan dengan bagus, protokol kesehatan baik, tidak ada terjadi kasus yang terpapar Covid-19 dari PTM terbatas ini maka akan kita beri reward, kita tingkatkan sekolah tatap muka, rencananya tingkat SMP Kelas IX dan 50 persen kelas VIII pada hari Senin-Rabu, Kelas VII dan 50 persen kelas VIII pada hari Kamis - Sabtu. Sementara tingkat SD hari Senin - Rabu kelas 4, 5 dan 6, hari Kamis - Sabtu kelas 1, 2 dan 3," katanya.