Senin 23 Aug 2021 14:52 WIB

Facebook Larang Akun Muslim Bahas Taliban

Instagram juga menghapus unggahan mengenai Taliban di akun Muslim.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Facebook Larang Akun Muslim Bahas Taliban. Para migran berjalan di pedesaan di Tatvan, di Provinsi Bitlis, Turki timur, Rabu, 18 Agustus 2021. Turki prihatin dengan peningkatan migrasi melintasi perbatasan Turki-Iran saat warga Afghanistan melarikan diri dari serangan Taliban di negara mereka.
Foto: AP/Emrah Gurel
Facebook Larang Akun Muslim Bahas Taliban. Para migran berjalan di pedesaan di Tatvan, di Provinsi Bitlis, Turki timur, Rabu, 18 Agustus 2021. Turki prihatin dengan peningkatan migrasi melintasi perbatasan Turki-Iran saat warga Afghanistan melarikan diri dari serangan Taliban di negara mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejak Taliban menjadi tren berita karena pengambilalihan Afghanistan, Facebook telah mengecam banyak akun yang menyebut tentang Taliban. Sebuah kelompok yang dianggap perusahaan media sosial tersebut sebagai organisasi teroris.

Beberapa Muslim yang merasakan aturan Facebook tersebut adalah Roshan Muhammed Salih dan Dilly Hussain. Mereka menerima notifikasi pelanggaran dari Facebook karena hanya menyebut Taliban di postingan mereka. Facebook juga telah mengecam atau melarang banyak Muslim dan halaman lain untuk berbicara tentang kelompok tersebut. Padahal media arus utama tidak menghadapi penyensoran semacam itu.

Baca Juga

Facebook mengatakan menandai Taliban sebagai kelompok teroris dan melarangnya dari platformnya seperti Instagram dan Whatsapp. Meskipun Departemen Luar Negeri AS sendiri tidak menandai Taliban Afghanistan sebagai organisasi teroris asing seperti halnya Taliban Pakistan. 

“Mereka tidak akan diizinkan saat mereka dilarang oleh hukum AS dan bahkan jika mereka tidak dilarang oleh AS, kami harus melakukan analisis kebijakan tentang apakah mereka tetap melanggar kebijakan organisasi berbahaya kami atau tidak,” kata wakil presiden kebijakan konten Facebook Monika Bickert kepada wartawan dilansir dari 5 Pillars, Ahad (22/8).

Penyensoran terhadap Muslim

Tidak hanya akun milik pribadi, akun komunitas seperti Islamify di Instagram yang memiliki 1,3 juta pengikut, mengatakan Instagram telah secara tidak adil mengecam kontennya dan memperingatkan akunnya dapat dihapus.

Baca juga : Ahmad Massoud: Kami Hadapi Soviet, Kami Bisa Lawan Taliban

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement