Pertama di Jateng, Pasien Thalasemia Banyumas Divaksin Covid
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
| Foto:
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Pasien thalasemia yang mengalami gangguan dalam hal sel darah merah, ternyata bisa menerima vaksin Covid 19. Untuk itu, Kabupaten Banyumas menjadi pelopor pertama dalam pelaksanaan pemberian Covid 19 bagi pasien thalasemia di Provinsi Jawa Tengah.
''Di Jawa Tengah, baru di Banyumas ini vaksin Covid 19 diberikan pada penyandang thalasemia,'' jelas Ketua Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI) Kabupaten Banyumas, Erna Husein.
Pemberian vaksin bagi penderita thalasemia, dilaksanakan di ruang Thalasemia RSUD Banyumas. Dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut, pihak rumah sakit menyediakan 79 dosis vaksin.
Kepala Instalasi Thalasemia RSUD Banyumas yang juga merupakan dokter penanggung jawab pasien thalasemia anak, dr Muhammad Basalamah SpA (K), vaksin yang diberikan pada pasien thalasemia ada dua jenis, disesuaikan dengan kondisi pasien. Hal ini dilakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito Yogyakarta.
''Bagi pasien anak di atas usia 12 tahun, bisa mendapatkan vaksin Sinovac. Demikian juga pasien di atas 18 tahun yang sudah diangkat limfanya,'' jelasnya.
Namun untuk pasien di atas usia 18 tahun yang belum diangkat limfanya, dr Basalamah menyatakan, pasien tersebut mendapat vaksin Moderna. Menurutnya, pembedaan jenis vaksin yang diberikan, didasari pada efek samping Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) yang sering terjadi pada vaksin Moderna.
Dalam penjelasan lanjutan terkait efek lanjutan pasca vaksin, dr Basalamah menjelaskan, sebelum pemberian vaksin pihaknya sudah menyampaikan pada pasien dan keluarga pasien agar segera menghubungi dokter bila merasa sesuatu yang tidak wajar pasca pemberian vaksin. ''Pasien juga bisa langsung ke IGD RSUD Banyumas yang buka 24 jam untuk segera ditangani,'' jelasnya.
Ketua YTI Banyumas, Erna Husein menyebutkan, pemberian vaksin pada penderita thalasemia ini, diharapkan akan meningkatkan imunitas para penyandang thalasemia. ''Terutama yang menuju tempat transfusi dengan menggunakan kendaraan umum, karena melakukan kontak langsung dengan banyak orang,'' jelasnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga berharap RSUD Banyumas kelak bisa segera membangun gedung khusus layanan pasien thalasemia. ''Rumah sakit khusus bagi pasien thalasemia ini harus nyaman, terutama untuk anak-anak kita yang benar-benar masih bayi masih balita mereka harus melakukan transfusi secara periodik,'' katanya. n eko widiyatno