Senin 23 Aug 2021 16:25 WIB

Pesan Aa Gym soal Etika Berdakwah di Tengah Kemajemukan

Aa Gym mengingatkan pentingnya meluruskan niat dalam berdakwah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Pesan Aa Gym soal Etika Berdakwah di Tengah Kemajemukan. Foto:  Pimpinan Pondok Pesantren Darut Tauhid Bandung, KH Abdullah Gymnastiar di acara Ummat Fest 2019 di Makassar, Jumat (8/11)
Foto: Dok Wahdah Islamiyah
Pesan Aa Gym soal Etika Berdakwah di Tengah Kemajemukan. Foto: Pimpinan Pondok Pesantren Darut Tauhid Bandung, KH Abdullah Gymnastiar di acara Ummat Fest 2019 di Makassar, Jumat (8/11)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dai kondang KH Abdullah Gymnastiar atau yang kerap disapa Aa Gym menyampaikan pesan soal etika dalam berdakwah di tengah masyarakat yang sangat majemuk ini. Dia mengingatkan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah meluruskan niat.

"Yang pertama adalah niat. Betul-betul harus lurus menyampaikan indahnya Islam rahmatan lil 'alamin. Apalagi di Indonesia yang sangat majemuk ini," tutur pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung itu kepada Republika.co.id, Senin (23/8).

Baca Juga

Kedua, terang Aa Gym, ialah bijaksana. Seorang dai harus cermat membaca situasi, lingkungan, dan karakter masyarakat yang menjadi sasaran dakwahnya. Dengan begitu, dakwah yang disampaikan pun sesuai kebutuhan dan keadaan serta menjadi solusi.

"Harus cermat membaca situasi, lingkungan, dan karakter, sehingga yang disampaikan benar-benar sesuai dengan keperluan, keadaan, dan menjadi solusi serta tidak sampai menimbulkan masalah baru," jelasnya.

Aa Gym melanjutkan, dalam berdakwah dengan menggunakan media sosial, benar-benar harus sangat bisa menahan dan mengendalikan diri. Karena, apa yang disampaikan punya dampak yang luas dan bisa kontraproduktif. Kalau tidak berhati-hati, justru bisa merusak kebersamaan dan dakwah itu sendiri.

"Jadi harus berlapis-lapis kehati-hatiannya, dan disertai semangat bertanggungjawab yang besar atas dakwah dan atas kebersamaan di negeri kita ini. Wallaahu a'lam," ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement