Bupati Malang Harap tak Ada Lagi Pasien Isoman
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Bupati Malang, M Sanusi (kedua dari kiri) memberikan sembako di sejumlah tempat isoter di Kabupaten Malang (ilustrasi) | Foto: Humas Pemkab Malang
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bupati Malang M Sanusi berharap tidak ada lagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Seluruhnya harus dipindahkan ke layanan isolasi terpusat (isoter) milik Pemkab Malang.
Menurut Sanusi, pemindahan pasien isoman ke layanan isoter penting dilakukan. "Ini untuk menyelamatkan masyarakat Kabupaten Malang agar terhindar dari Covid-19," kata Sanusi di Malang, Senin (23/8).
Di sisi lain, kebijakan isoter juga menyesuaikan dengan instruksi pemerintah pusat. Pemerintah daerah (Pemda) diminta untuk menggeser pasien isoman ke tempat isoter. Dengan demikian, tidak ada lagi pasien yang menjalani perawatan di rumah masing-masing.
Sanusi berharap, langkah isoter bisa meminimalisasi penyebaran Covid-19 setidaknya di lingkungan keluarga pasien. Kemudian tidak ada lagi penambahan pasien Covid-19 di Kabupaten Malang ke depannya. "Dan semua unsur terkait harus bekerja keras melakukan upaya pencegahan," ucap dia.
Sebelumnya, Bupati Malang dan Forkopimda Kabupaten Malang mengunjungi lokasi isoter di Kecamatan Pagak dan Kecamatan Kalipare. Kemudian juga mengunjungi layanan isoter di Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Bantur, Kecamatan Gedangan, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Bululawang dan Kecamatan Tajinan.
Pada kesempatan tersebut, Forkopimda Kabupaten Malang juga menyalurkan bantuan sosial bagi pasien positif Covid-19. Hal ini terutama yang sedang menjalani isolasi di isoter dan masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19.
Berdasarkan catatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Malang, setidaknya ada 39 fasilitas isoter di Kabupaten Malang. Seluruh fasilitas ini memiliki total kapasitas sekitar 1.010 tempat tidur.
Untuk diketahui, total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Malang telah mencapai 12.854 orang. Dari total tersebut, 10.406 orang dilaporkan telah sembuh dan 647 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara untuk 1.801 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.