REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Tingkat keterisian tempat tidur/Bed Occupancy Rate (BOR) bagi pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kota Cirebon, terus menunjukkan penurunan. Pemkot Cirebon pun terus melakukan pendataan terhadap warga yang terpapar Covid-19.
''(BOR di sejumlah RS di Kota Cirebon) rata-rata dibawah 20 persen,'' ujar Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, Senin (23/8).
Agus menilai, penurunan BOR di berbagai rumah sakit di Kota Cirebon itu salah satunya merupakan buah dari keberhasilan pelaksanaan PPKM di Kota Cirebon. Selama PPKM, pembatasan dilakukan di berbagai sektor hingga membuat mobilitas dan kerumunan warga jadi berkurang. ‘’Ini keberhasilan kita semua,’’ tukas Agus.
Saat ini, Pemkot Cirebon telah memberlakukan sejumlah pelonggaran untuk membangkitkan kembali perekonomian warga. Meski demikian, upaya pembatasan terhadap mobilitas warga tetap dilakukan. Di antaranya, dengan pemberlakuan lalu lintas ganjil-genap di delapan ruas jalan utama di Kota Cirebon.
Agus berharap, masyarakat tidak bersikap lengah dan terus berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Hal itu untuk mencegah agar kasus Covid-19 tidak kembali melonjak.
Di sisi lain, Pemkot Cirebon saat ini juga melakukan cleansing data. Untuk itu, Dinas Kesehatan melalui puskesmas, camat dan lurah diminta untuk melakukan updating data real di lapangan. Hal tersebut untuk mengetahui data sebenarnya jumlah warga yang terpapar Covid-19 di lapangan.
Warga yang terdata terpapar Covid-19, lanjut Agus, diminta untuk menjalani isolasi di tempat isolasi terpadu milik Pemkot Cirebon. Hal itu untuk mencegah penularan kepada orang lain dan mempercepat kesembuhan dari pasien tersebut.