Mangkokku Perkuat Komitmen Jadi Startup Kuliner Terbesar
Red: Fernan Rahadi
Suasana gran opening Kedai Mangkokku. | Foto: Republika/Erik Iskandarsjah Z
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Memasuki tahun ketiga, Mangkokku memperkuat komitmennya untuk menjadi perusahaan rintisan (startup) kuliner terbesar dan terdepan di Indonesia. Mangkokku juga mengumumkan tiga program kolaborasi dalam rangka perayaan ulang tahun kedua yang berdekatan dengan hari ulang tahun Republik Indonesia.
Sejak dibuka pada 2019 oleh Randy Kartadinata, Chef Arnold Poernomo, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming, Mangkokku telah tumbuh menjadi salah satu startup kuliner terbesar di Indonesia. Saat ini, Mangkokku memiliki 40 gerai yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bandung, dan Malang, serta menjual lebih dari 200 ribu mangkok setiap bulannya. Secara keseluruhan, lebih dari 2 juta mangkok hidangan nasi telah disajikan ke pelanggan Mangkokku dalam dua tahun terakhir.
Tak lama sejak mulai beroperasi, Mangkokku dihadapkan dengan pandemi Covid-19 di awal 2020 hingga kini. Namun, pandemi tidak menghentikan perkembangan Mangkokku dalam mencapai impian menjadi salah satu pemain kuliner terbesar di Indonesia dan nantinya membawa makanan Indonesia ke kancah internasional.
"Perjalanan Mangkokku dari tahun 2020 hingga 2021 menjadi sangat menantang akibat pandemi dan restriksi sosial dari pemerintah. Namun, melalui adaptasi strategi serta beragam inovasi dan kolaborasi, Mangkokku berhasil mencatat pertumbuhan delapan kali lipat selama pandemi," ujar CEO Mangkokku Randy Kartadinata.
Saat opsi makan di tempat (dine-in) tak lagi jadi pilihan utama. Mangkokku mengganti fokus ekspansinya ke layanan daring (online platform) dan cloud kitchen.
"Bagi kami, pembukaan gerai baru harus dilakukan dengan teliti karena setiap gerai harus punya kinerja yang baik agar Mangkokku bisa terus berkembang secara berkelanjutan," jelas Randy.
"Kami kini memilih untuk membuka lebih banyak gerai daring (cloud kitchen) dan mempersiapkan infrastruktur pembelian online yang lebih baik di gerai yang sudah ada. Kami juga memilih untuk mendekat ke area residensial dibandingkan pusat perbelanjaan agar bisa lebih mudah dijangkau pelanggan yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah," kata Randy menambahkan.
Tahun ini, Mangkokku berencana menambah sekitar 35 gerai di di pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Mangkokku juga melakukan adaptasi harga agar tetap terjangkau bagi masyarakat umum serta memperketat protokol kesehatan di setiap gerai, mulai dari disinfektan rutin, penggunaan alat pelindung, pemesanan dan pembayaran digital (touchless and cashless technology), serta penerapan wajib vaksin bagi setiap karyawan Mangkokku.
"Pada kondisi penuh tantangan seperti ini, salah satu kunci kesuksesan dalam industri kuliner adalah inovasi agar tetap relevan dan sesuai dengan zaman serta minat konsumen. Kami berkomitmen untuk terus mengeksplorasi masakan bercita rasa khas Nusantara dengan sajian yang lebih kontemporer namun tetap pas di lidah masyarakat Indonesia," ujar salah satu pendiri dan juga penanggung jawab research and development Mangkokku, Chef Arnold Poernomo.
“Kami optimistis bahwa Indonesia tak akan kehabisan bahan untuk dieksplorasi menjadi sebuah karya masakan yang unik untuk dihidangkan. Sejak awal, Mangkokku tidak ingin bersandar pada hype factor sesaat. Kami ingin menyediakan pilihan makanan yang bisa dikonsumsi sehari-hari dan terus-menerus," kata Chef Arnold menambahkan.