REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban tidak akan mengumumkan susunan pemerintahannya di Afghanistan. Hal itu baru akan dilakukan setelah proses penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari negara tersebut rampung.
“Telah diputuskan bahwa pembentukan pemerintah dan kabinet tidak akan diumumkan selama satu tentara AS hadir di Afghanistan,” kata seorang sumber Taliban seperti dikutip Al Arabiya, Senin (23/8).
Sebelumnya, dua sumber Taliban mengatakan kepada Reuters, kelompok tersebut tidak akan memperpanjang batas waktu bagi pasukan Barat untuk meninggalkan Afghanistan. Tenggat yang telah ditetapkan untuk proses penarikan adalah 31 Agustus.
Seorang pejabat Taliban mengatakan, tenggat penarikan tidak akan diperpanjang. Keputusan itu tetap dipertahankan meski Presiden AS Joe Biden mengatakan, pasukan AS mungkin tinggal lebih lama di Afghanistan untuk memantau proses evakuasi yang “keras dan menyakitkan”.
Taliban berhasil menguasai Afghanistan pada 15 Agustus lalu. Hal itu ditandai dengan didudukinya ibu kota Kabul dan istana kepresidenan. Keberhasilan Taliban mengambil alih Afghanistan tak terlepas dari keputusan AS menarik seluruh pasukannya dari negara tersebut.
Pada Februari tahun lalu, AS di bawah kepemimpinan mantan presiden Donald Trump, menyepakati perjanjian damai dengan Taliban. Dalam kesepakatan itu, Washington setuju menarik pasukannya dari Afghanistan. Taliban enggan melakukan pembicaraan damai intra-Afghanistan jika pasukan asing belum hengkang dari negara tersebut.