Senin 23 Aug 2021 23:33 WIB

Pertamina Hulu Rokan Potong Waktu Pengeboran Lebih Cepat

Pertamina Hulu Rokan kejar target pengeboran 161 sumur baru hingga Desember 2021

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) langsung tancap gas pasca alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan pada 9 Agustus lalu. Sepekan setelah menerima amanah pengelolaan salah satu WK migas terbesar di tanah air dan tepat satu hari jelang peringatan HUT ke 76 RI, PHR melakukan tajak sumur keenam,
Foto: Pertamina
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) langsung tancap gas pasca alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan pada 9 Agustus lalu. Sepekan setelah menerima amanah pengelolaan salah satu WK migas terbesar di tanah air dan tepat satu hari jelang peringatan HUT ke 76 RI, PHR melakukan tajak sumur keenam,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus melakukan pengeboran sumber minyak Blok Rokan, Riau dalam mencapai target 161 sumur baru periode Agustus hingga Desember 2021. Dalam upaya pencapaian target tersebut, PHR berhasil melakukan pengeboran dengan melakukan efisiensi waktu yang lebih cepat.

Direktur Utama PT PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan, tim pengeboran PHR berhasil melakukan efisiensi waktu pengeboran Rig BN-18 di Lapangan Bangko, Rokan Hilir. Dari target waktu yang ditetapkan selama 20 hari, tim berhasil melakukan pencapaian pengeboran dalam waktu 9 hari.

"Dalam pengerjaannya ada beberapa sumur di mana awalnya itu diperkirakan mencapai 20 hari, sekarang sudah selesai dalam waktu 9 hari. Di kegiatan yang lain ada juga pengeboran dari 7 hari menjadi 5 hari, yakni di lapangan Duri. Jadi kita terus mengefisiensikan durasi dari drilling (pengeboran) tersebut," kata Jaffee, Senin (23/8).

Jaffee mengatakan, keberhasilan tersebut dicapai melalui beberapa improvisasi pekerjaan di lapangan. Di antaranya, tim pengeboran melakukan beberapa kegiatan secara paralel (offline activity) dan meningkatkan keandalan peralatan pemboran (improve rig reliability).

"Selain itu, tim juga melakukan defensive drilling dengan mengatur drilling parameter di daerah yang berpotensi kehilangan sirkulasi. Tim juga melakukan perencanaan yang matang sehingga menghindari terjadinya waktu menunggu service atau material," kata Jaffee.

Ditambahkan Jaffee, sejak alih kelola Blok Rokan oleh PHR pada 9 Agustus 2021 hingga kini, PHR telah berhasil melakukan pengeboran 10 sumur. Bahkan, hingga Senin (23/8) tercatat ada dua rig pengeboran yang sedang moving ditambah 1 rig yang sedang persiapan pengeboran di WK Rokan. Dari jumlah sumur tersebut ada 8 sumur dengan tingkat produksi yang juga melebihi target.

"Total produksi 8 dari 10 sumur yang sudah dibor sebanyak 3.196 BOPD dari 2.000 BOPD yang direncanakan," kata Jaffee.

Atas progres ini, Jafffee yakin target pengeboran 161 sumur yang dicanangkan bisa terpenuhi. "Kami sangat optimis, karena sebelum alih kelola pun kami sudah menyiapkan rig dan materialnya serta kru yang dibutuhkan agar pengeboran ini bisa tercapai," imbuh Jaffee.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement