REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa tak ada yang menyalahkan pemerintah ketika masuknya Covid-19 ke Indonesia.
Namun setelah 1,5 tahun penanganan, rakyat tentu berharap negara semakin efektif dan progresif dalam penanganan pandemi.
"Rakyat Indonesia memiliki harapan besar kepada para pemimpin dan pemerintah, baik pusat dan daerah untuk bisa bekerja lebih efektif dan progresif," ujar AHY dalam pidato kebangsaan perayaan 50 tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Senin (23/8).
Dia mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan sesuatu yang tak terbatas dalam penularannya. Partai Demokrat pun mendukung seluruh bentuk kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi.
"Terutama terkait implementasi kebijakan 3T (testing, tracing, dan treatment), juga vaksinasi. Serta pengetatan protokol Covid-19 bagi masyarakat melalui kebijakan 5M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mencegah kerumunan, dan membatasi mobilitas," ujar AHY.
Partai Demokrat, kata AHY, juga mendukung langkah pemerintah yang merefocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Beberapa di antaranya dengan memperkuat infrastruktur dan fasilitas kesehatan, serta memperkuat jaring pengaman sosial.
"Refocusing APBN untuik tiga prioritas utama dalam mengatasi krisis dewasa ini, pertama melindungi kesehatan masyarakat. Kedua membantu masyarakat miskin dan kurang mampu lewat sejumlah skema, dan ketiga memulihkan ekonomi rakyat," ujar AHY.
Meski begitu, penanganan Covid-19 bukanlah kewajiban pemerintah saja. Perlu keterlibatan semua pihak agar Indonesia dapat segera melalui pandemi ini.
"Semua warga negara dan elemen bangsa memiliki hak dan kewajiban untuk turut memikirkan dan berkontribusi dalam menghadirkan solusi terbaik," ujar AHY.