UAD Gelar Pelatihan Astronomi Internasional
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Kampus UAD | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar pelatihan astronomi internasional yakni Network for Astronomy School Education (NASE). Pelatihan ini ditujukan khususnya bagi guru untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran astronomi.
"Dengan pelatihan ini, para peserta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran astronomi melalui pendekatan fisika, budaya dan sejarah," kata Rektor UAD, Muchlas dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (23/8).
Walaupun dikhususkan untuk guru, antusias peserta sangat tinggi dalam mengikuti pelatihan yang berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan International Astronomical Union (IAU) NASE. Sehingga, peserta juga berasal dari Perkumpulan Pecinta Fisika Indonesia (PPFI), mahasiswa hingga masyarakat umum.
Kepala Pusat Studi Astronomi UAD, Yudhiakto Pramudya mengatakan, peserta diajak membuat peralatan pengamatan astronomi dengan bahan sederhana dan mudah didapatkan. Seperti membuat peraga sederhana pelengkungan ruang lubang hitam menggunakan kain dan benda berat.
Bahkan, peserta diajarkan memahami pengembangan alam semesta menggunakan balon dan butiran Styrofoam. Fenomena-fenomena yang rumit tersebut, katanya, dapat divisualisasikan dengan peralatan yang sederhana.
"Peserta diajarkan membuat jam matahari sederhana untuk memahami konsep gerak matahari dan gerak semu benda langit lainnya. Gerak Matahari dan Bulan serta interaksinya dengan Bumi dipelajari lebih mendetail dengan berbagai alat yang dibuat dengan bahan sederhana dari kayu dan bola," katanya.
Pembicara dari IAU, Hakim Malasan mengatakan, astronomi tidak selalu harus diajarkan dengan teleskop. Namun, banyak eksperimen yang dapat dilakukan dengan bahan sederhana.
"Berbagai fenomena astronomi di alam semesta tidak hanya diamati melalui teleskop optik," katanya.
Pelatihan NASE ini rutin dilakukan setiap tahun di berbagai negara. Di masa pandemi Covid-19 ini pelaksanaannya dilakukan secara daring dengan berbagai materi menarik disampaikan kepada peserta yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.