UMS Raih Anugerah MBKM Kemendikbudristek
Rep: Binti Sholikah/ Red: Erik Purnama Putra
Kantor pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). | Foto: Republika/Binti Sholikah
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Muhamamdiyah Surakarta (UMS) menerima penghargaan anugerah utama sebagai pemenang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jateng, Kemendikbudristek pada Senin (23/8).
Anugerah MBKM tahun 2021 terbagi dalam tiga kategori, yakni universitas dan insititut, politeknik dan sekolah tinggi, serta akademi dan akademi komunitas. UMS mendapatkan penghargaan terbaik satu di kategori universitas dan insititut.
Penghargaan diberikan Kepala LLDIKTI Wilayah VI Kemendikbudristek, Muhammad Zainuri kepada Wakil Rektor V UMS, Supriyono. MBKM merupakan kebijakan Mendikbudristek Nadiem Makarim yang diluncurkan awal 2020. Kebijakan itu memberikan otonomi kepada perguruan tinggi untuk menyiapkan pembelajar sejati yang terampil, lentur, dan ulet.
Wakil Rektor Supriyono mengatakan, dengan adanya kebijakan MBKM, dapat membentuk mahasiswa yang kompetensinya dalam pembelajaran, sesuai kegemaran dan mengembangkan diri sesuai yang diharapkan.
"Dengan adanya kebijakan MBKM ini mahasiswa dapat merancang dan membentuk kompetensi yang sesuai dengan passionnya dan dapat diaplikasikan di masyarakat," jelas Supriyono dalam siaran kepada Republika di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/8).
Wakil Rektor I UMS, Harun Joko Prayitno, menjelaskan hakikat program MBKM 2021 di UMS, sebagai wahana belajar untuk memandirikan, mendewasakan, dan mengembangkan talenta mahasiswa.
Selain itu, juga untuk sarana pengembangan diri sekaligus untuk mengabdikan diri ke masyarakat luas di sektor pendidikan, industri, komunitas, agraris, nelayan, dan lain-lain, sebagai kampus kehidupan/berkehidupan masyarakat.
Menurut Harun, UMS sesungguhnya sudah melaksanakan berbagai program pembelajaran yang setara dengan Kampus Merdeka yang memberikan penguatan learning to do dan learning to live together sejak enam tahun terakhir. UMS, sambung dia, selalu mendorong mahasiswa untuk mencari sumber pembelajaran di seluruh pelosok negeri.
Caranya melalui program serupa dengan nama Daerah Strategis Pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (DSP AUM) di berbagai daerah. Pelaksanaan program tersebut di dalam negeri berlokasi di Medan, Bangka, Bangka Belitung, Pontianak, Mataram, Makassar, Palu, Kendari, dan Sorong.
Adapun lokasi di luar negeri, seperti Filipina, Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, Turki, Vietnam, dan lainnya. "Hakikat Program MBKM di UMS 2021 ini adalah sebagai wahana belajar untuk memandirikan, mendewasakan, mengembangkan talenta, dan mengembangan diri sekaligus untuk mengabdikan diri ke masyarakat luas," ucap Harun.