REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyebut, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) efektif menurunkan kasus Covid-19 di Kota Pahlawan. Bahkan, kata dia, Surabaya yang semula berstatus zona merah Covid-19, saat ini telah turun menjadi zona oranye.
Namun demikian, lanjut Eri, naik turunnya kasus Covid-19 juga sangat dipengaruhi oleh wilayah aglomerasi. Artinya, lanjut dia, kasus di daerah sekitar seperti Sidoarjo dan Gresik dapat berimplikasi terhadap meningkatnya Covid-19 di Surabaya.
"Semua sudah kita lakukan evaluasi dan sekarang memang Surabaya kalau ngomong (bicara) zona sudah turun (dari merah ke oranye)," kata Eri, Selasa (24/8).
Eri mengatakan, meski PPKM diperpanjang, pemerintah pusat telah memberikan kebijakan relaksasi usaha secara bertahap. Di mana pemerintah telah memperbolehkan pusat perbelanjaan buka, walaupun pengunjungnya masih dibatasi.
Menurutnya, pembukaan sektor usaha secara bertahap dilakukan untuk menghindari euforia masyarakat yang dapat menyebabkan meningkatnya kembali kasus Covid-19. Langkah tersebut dinilainya agar masyarakat tetap menjaga kehati-hatian karena masih di tengah pandemi.
"Karena itu pusat melakukan (pembukaan) secara bertahap, sehingga kita tidak euforia. Tapi masih mengingat bahwa kita masih dalam masa pandemi dan masih dalam tahap kehati-hatian," ujarnya.
Eri menyebut, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya lebih besar daripada penambahan kasus Covid-19 harian. Bahkan diakuinya, jumlah pasien terkonfirmasi juga turut berkurang dan angka kematian menurun.
Walaupun kasus di Surabaya telah menurun, Eri mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Ia juga berjanji bakal terus berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, agar zona Surabaya kembali turun. "Kami sudah berdiskusi menurunkan Surabaya jadi zona kuning," kata Eri.