Selasa 24 Aug 2021 14:33 WIB

Sukabumi Gencarkan Gebyar Vaksinasi Penyandang Disabilitas

Para penyandang disabilitas berhak mendapatkan vaksin.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Polisi mendorong kursi roda penyandang disabilitas usai mengikuti vaksinasi Covid-19  (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Polisi mendorong kursi roda penyandang disabilitas usai mengikuti vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi mulai menggencarkan vaksinasi bagi penyandang disabilitas. Hal ini sebagai bagian untuk mempercepat vaksinasi bagi warga dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat memantau gebyar vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas di SLB Budi Nurani Kota Sukabumi, Selasa (24/8). "Gerakan ini bagian dari percepatan vaksinasi bagi warga dalam mencegah penyebaran Covid-19 bagi penyandang disabilitas," kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Baca Juga

Sebab para penyandang disabilitas berhak mendapatkan vaksin. Harapannya secara kebugaran tetap sehat dan tidak terpapar Covid. Ke depan ungkap Fahmi, gerakan vaksinasi akan terus digalakkan bagi penyandang disabilitas. Pada tahap awal ini ada sebanyak 70 orang penyandang disabilitas yang divaksin.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati menambahkan, vaksinasi Covid bagi penyandang disabilitas mulai digencarkan di Kota Sukabumi. Upaya ini dikoordinasikan dengan berbagai pihak seperti Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi dan pihak lainnya.

Di mana ungkap Lulis, vaksinasi ini didekatkan ke lokasi penyandang disabilitas di SLB Budi Nurani. Sehingga akan banyak warga penyandang disabilitas yang bisa divaksin.

Jumlah warga Kota yang telah divaksinasi Covid-19 di Kota Sukabumi terus naik. Dari data yang ada hingga 22 Agustus 2021 menyebutkan jumlah warga yang vaksinasi dosis kesatu sebanyak 107.113 orang atau 39,7 persen.

"Warga yang divaksin di Kota Sukabumi terus naik," ujar Lulis. Sebelumnya pada pekan sebelumnya yakni 15 Agustus 2021, jumlah warga yang divaksin sebanyak 99.589 orang.

Sehingga mengalami kenaikan sebanyak 7.524 orang. Rinciannya jumlah SDM kesehatan yang telah divaksinasi yang awalnya sebanyak 4.038 (120,9 persen) menjadi 4.088 orang (122,5 persen). Selanjutnya petugas publik divaksinasi tetap sebanyak 24.138 (131,1 persen).

Jumlah lansia divaksinasi yang awalnya sebanyak 9.867 orang (36,2 persen) menjadi 10.045 (36,9 persen). Selanjutnya masyarakat umum dan rentan divaksinasi sebelumnya sebanyak 57.932 (31,2 persen) menjadi 65.223 (35,2 persen).

Klasifikasi remaja (12-17 tahun) awalnya sebanyak 3.614 (10,2 persen) menjadi 3.619 (10,2 persen). Sementara jumlah warga yang sudah divaksinasi dosis dua juga naik menjadi sebanyak 57.288 (21,2 persen) dari sebelumnya sebanyak 52.690 orang (19,6 persen).

Rinciannya kata Lulis, jumlah SDM Kesehatan divaksinasi dari sebanyak 3.651 orang (109,4 persen) menjadi 3.653 (109,5 persen) dan petugas publik divaksinasi awalnya sebanyak 18.077 orang (98,4 persen) menjadi 18.081 (98,2 persen).

Berikutnya ungkap Lulis, jumlah lansia divaksinasi dosis dua naik jadi sebanyak 5.980 orang (22 persen) dari sebelumnya 5.897 orang (21,6 persen) dan masyarakat umum dan rentan divaksin sebanyak 29.565 orang (15,9 persen) dari sebelumnya 25.056 orang (13,51 persen). Terakhir remaja dosis 2 sebanyak 9 orang (0,02 persen).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement