Selasa 24 Aug 2021 15:50 WIB

Vaksinasi Covid-19 di Palembang Terpaksa Dibubarkan

Pembubaran dilakukan karena peserta yang membludak

Ratusan warga menunggu antrian sebelum mengikuti tahap vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Ratusan warga menunggu antrian sebelum mengikuti tahap vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kegiatan vaksinasi Covid-19 di Kota Palembang, Sumatera Selatan, terpaksa dibubarkan karena membludaknya antrean massa melebihi kuota yang disediakan. Vaksinasi Covid-19 tersebut berlangsung di Sekolah Maitreyawira Jalan Residen Abdul Rozak, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang untuk kategori masyarakat umum, Selasa (24/9).

Seorang peserta vaksinasi Covid-19 Bastiar di Palembang mengatakan peserta mulai berdatangan sejak subuh, sebagian besar mereka tidak berhasil mendaftar secara daring (online) sehingga harus datang langsung ke lokasi vaksinasi. Setibanya di lokasi pun peserta merasa kecewa, tidak semuanya mendapatkan nomer antrean dari panitia pelaksana. "Belum sempat disuntik panitia sudah menghentikan pelaksanaan vaksinasi pada pagi ini," kata dia.

Baca Juga

Menurutnya, informasi yang didapat panitia menyediakan 1.000 dosis untuk melayani masyarakat umum di Kota Palembang. Namun, fakta di lapangan peserta yang datang bahkan ada yang dari luar kota. "Itu yang membuatnya jadi membludak hingga vaksinasi massal berujung riuh (tidak dapat nomor antrean)," ujarnya.

Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0418/Palembang Kolonel Inf Heny Setyono terpaksa membubarkan massa peserta vaksinasi tersebut lantaran antrean yang sudah berlangsung sejak, Selasa subuh itu berubah tidak kondusif. Sebab kuota vaksin yang disediakan panitia tidak mencukupi jumlah pendaftar skema vaksinasi Covid-19.

"Pagi tadi terpaksa dibubarkan karena melihat eskalasi massa yang besar memadati lokasi dan sulit terapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Menurutnya, massa sangat antusias mengikuti skema hingga diperkirakan ada ribuan masyarakat yang memadati gedung sekolahan swasta tersebut. "Stok vaksin hanya 900 dosis tapi yang daftar lebih dari itu, mereka sangat antusias," kata dia.

Maka dari itu, skema vaksinasi dihentikan sementara dan diagendakan ulang oleh panitia pelaksana. Ke depan panitia diminta untuk mengatur ulang sistem pelaksanaan skema vaksinasi sehingga kejadian seperti ini tidak berulang lagi. Bagi warga yang telah terdaftar, namun belum divaksinasi akan dialihkan pada agenda vaksinasi berikutnya. "Dengan berat hati dengan permohonan maaf, kita imbau kepada masyarakat untuk bersabar bagi yang belum mendapatkan divaksinasi," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement