Selasa 24 Aug 2021 15:52 WIB

Ahmad Massoud, Ancaman Taliban dari dalam Afghanistan

Lembah Panjshir di utara Kabul adalah benteng utama terakhir perlawanan ke Taliban.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Taliban mengibarkan bendera mereka saat berpatroli di Kabul, Afghanistan, Kamis, 19 Agustus 2021. Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari Kamis dengan menyatakan mereka mengalahkan Amerika Serikat
Foto: AP/Rahmat Gul
Taliban mengibarkan bendera mereka saat berpatroli di Kabul, Afghanistan, Kamis, 19 Agustus 2021. Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari Kamis dengan menyatakan mereka mengalahkan Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Meskipun Taliban merebut sebagian besar Afghanistan, termasuk ibu kota Kabul, kelompok tersebut tidak memiliki kendali penuh atas negara itu. Ancaman militer muncul 150 kilometer dari Kabul.

Lembah Panjshir di utara Kabul adalah benteng utama terakhir perlawanan terhadap Taliban. Wilayah yang terselip di pegunungan ini telah lama memiliki reputasi sebagai benteng perlawanan, pada 1980-an, komandan militer legendaris

Baca Juga

Ahmad Shah Massoud berhasil mempertahankannya selama invasi Soviet dan perang saudara dengan Taliban. Sekarang putra Ahmad Shah Massoud, Ahmad Massoud, menolak untuk menyerah kepada Taliban. Dia secara terbuka mengatakan bahwa telah mengambil posisi ayahnya.

Ahmad Massoud telah berjanji Panjshir tidak akan menyerah tanpa perlawanan. "Saya putra Ahmad Shah Massoud, menyerah bukan bagian dari kosakata saya," katanya,

Menurut Ahmad Massoud, kelompoknya mengusulkan negosiasi dengan Taliban untuk membangun pemerintahan yang inklusif. Tapi, mengklaim Taliban menolak saran yang bisa membawa perdamaian ke Afghanistan.

Taliban pun mengaku bersiap menyerang wilayah itu, tetapi kelompok Massoud telah bersiap. Lembah ini dikelilingi oleh pegunungan dengan satu-satunya jalan keluar dan masuk adalah hutan kecil yang dibuat oleh Sungai Panjshir.

Ahmad Massoud juga memanggil semua pejuang yang tersisa yang menentang kekuasaan Taliban, termasuk sisa-sisa Tentara Afghanistan yang dilatih AS, keamanan, dan pasukan khusus. Dia juga meminta negara-negara asing, termasuk Amerika Serikat, untuk memasok kelompok itu dengan senjata.

Selain berbekal nama tenar yang dipegang oleh ayahnya, Ahmad Massoud memperoleh daya tarik politik setelah didukung dan didukung oleh Wakil Presiden Amrullah Saleh. Saleh  mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara pada 15 Agustus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement