REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah, mengatakan pihaknya berencana menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah secara terbatas pada pekan depan. Ia mengungkapkan, teknis pelaksanaan PTM terbatas tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan uji coba PTM pada April lalu.
"Mudah-mudahan minggu depan, Insya Allah ya kalau rencananya itu akan dilaksanakan, istilahnya PTM terbatas," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (24/8).
Taga menjelaskan, teknis pelaksananaan PTM terbatas ini tidak berbeda jauh dengan pelaksanaan uji coba PTM yang sudah dilakukan sebelumnya pada bulan April dan Juni 2021. Taga menyebut, perbedaannya hanya terletak pada penyempurnaan instrumen asesmen, yakni kriteria vaksinasi Covid-19 bagi para siswa sebagai salah satu persyaratan menggelar PTM Terbatas.
"Kita fokus kepada pola seperti yang sudah pernah dilaksanakan. Nah, itu diteruskan, sambil secara simultan kita siapkan instrumen asesmen buat semua sekolah-sekolah agar mengisi asesmen tersebut," ujarnya.
Taga mengungkapkan, jumlah sekolah yang akan mengikuti PTM Terbatas pada pekan depan sebanyak 610 sekolah yang tersebar di DKI Jakarta. Dia menyampaikan, mayoritas sekolah yang terlibat dalam pelaksanaan kali ini, sebelumnya sudah mengikuti uji coba PTM beberapa bulan yang lalu.
Adapun PTM Terbatas ini dilakukan untuk jenjang pendidikan SD hingga SMK, yakni kelas 4-12. Ia menuturkan, meski ada imbauan dari pemerintah pusat yang menyebutkan bahwa tingkat Paud dan TK juga dapat menggelar PTM, tetapi Taga menegaskan, pihaknya masih belum berencana melakukan hal tersebut bersama 610 sekolah lainnya.
Selain itu, Taga belum menjelaskan secara rinci mengenai berapa lama kegiatan PTM Terbatas itu bakal dilaksanakan. Dia mengatakan, Disdik DKI masih melakukan pembahasan terkait hal tersebut.
"Tapi kalau lihat ketentuan yang lalu kan (pelaksanaan uji coba PTM selama) dua minggu. Jadi mungkin nanti ada rapat-rapat lanjutannya lagi," jelasnya.