REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—-Dalam perpanjangan PPKM Jawa-Bali, Kota Bogor menjadi salah satu daerah yang turun dari lebel 4 menjadi level 3. Keputusan pemerintah pusat itu membuat pusat perbelanjaan di Kota Bogor sudah diizinkan untuk beroperasi kembali, mulai Selasa (24/8).
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, dengan beroperasinya kembali pusat perbelanjaan, roda ekonomi kembali bergerak. Sehingga banyak warga bisa kembali bernafas dengan adanya pemasukan.“Tapi Satgas Covid-19 akan tetap memantau. Pastikan tidak lengah untuk protokol kesehatannya,” kata Bima Arya, Selasa (24/8).
Di samping itu, Bima Arya juga memastikan sejumlah fasilitas publik seperti mal, kafe, restoran dan tempat ibadah akan akan dibuka dengan beberapa syarat. Di antaranya, mal dengan pembatasan kapasitas 50 persen, restoran bisa makan di tempat 25 persen dengan kapasitas dua orang per meja.“Tempat ibadah buka maksimal 25 persen atau 30 orang, untuk sekolah belum. Masih harus tunggu vaksin pelajar 100 persen,” jelasnya.
Beberapa mal yang sudah beroperasi kembali yakni Botani Square dan Mall BTM. Meski sudah beroperasi secara sediakala, kondisi mal hari ini terpantau masih sepi.Selain itu,sejumlah tenant di mal seperti bioskop, tempat bermain anak, dan pusat kebugaran belum bisa beroperasi. Pengunjung yang hendak masuk pun harus melakukan check in dengan barcode melalui aplikasi Peduli Lindungi.
General Manager Botani Square, Fery Gunardi mengatakan, hari pertama pembukaan mal hari ini tergolong masih sepi. Diperkirakan, hal itu disebabkan lantaran banyak masyarakat yang masih belum familiar dengan aplikasi Peduli Lindungi.
Pantauan Republika di lokasi, sejumlah pengunjung masih berkutat dengan aplikasi Peduli Lindungi. Beberapa di antaranya ada yang belum memiliki aplikasinya, dan ada yang terkendala sinyal.“Untuk hari pertama ini ya seperti yang kita lihat ya masih sepi ya, mungkin karena dengan adanya penggunaan aplikasi Peduli Lindungi ya. Itu kan suatu hal yang masih baru. Biasa hari pertama masih belum familiar,” ujar Fery.
Selain itu, sambung dia, sejumlah tenant juga belum beroperasi seluruhnya. Sebab, pemberitahuan jika mal bisa beroperasi kembali baru keluar malam sebelumnya.“Mungkin persiapan mereka belum siap 100 persen. Kendala berikutnya beberapa tenant ada yang ibaratnya, tadi kesiapanya belum,” jelasnya.
Sama halnya dengan di Mall BTM, pengunjung terpantau masih sepi. Tenant Relation Mall BTM, Oswald F. A. Rumayar mengatakan, kondisi pembukaan mal hari ini masih dalam uji coba atau trial. Baik terkait penggunaan aplikasi Peduli Lindungi, maupun persiapan tenant.“Dari seluruh tenant di BTM, baru sekitar 60 persen yang sudah beroperasi. Terlalu cepat juga kami dapat informasinya baru tadi malam. Perlu waktu pagi hari untuk sosialisasi, tenant juga perlu persiapan,” ujar Oswald.