REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adiwarman Azwar Karim dan Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi atau biasa disapa Tuan Guru Bajang ditetapkan sebagai komisaris utama serta Wakil Komisaris Utama di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Keputusan tersebut diambil pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa (24/8) dengan mata acara RUPSLB adalah Perubahan Susunan Dewan Komisaris Perseroan.
Manajemen BSI menyebut, ini sesuai dengan Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, yang mengatur bahwa Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, khususnya Pasal 23 ayat 1 juncto Pasal 3 ayat 1. Chairman Rabu Hijrah, Phirman Rezha, meyakini duet tokoh ekonomi syariah di Bank Syariah Indonesia akan mampu membawa BSI bersaing secara global.
"Mereka adalah tokoh Ekonomi Syariah yang sudah mendunia, selamat Kepada Bang Adiwarman sebagai komisaris utama dan Bapak TGB sebagai Wakil Komisaris Utama," katanya dalam keterangan pers.
Ia mengatakan Adiwarman adalah seorang pakar, akademisi, serta praktisi yang akan mengangkat ekonomi syariah Indonesia ke arah yang unggul di mata dunia. Dengan tetap berpijak pada umat dengan pengalaman beliau menjadi Dewan Syariah Nasional MUI.
Sementara TGB sebagai ketua Ikatan alumni Al Azhar, Kairo di Indonesia juga dinilai sudah tidak diragukan lagi kapasitasnya. TGB juga adalah ulama dan umara yang selalu menyerukan kebaikan untuk masyarakat.
Phirman mengaku mengenal sosok Pak Adiwarman dan Tuan Guru Bajang sebagai seorang pemimpin, ulama, serta guru bagi banyak orang. Apalagi Adiwarman dan TGB merupakan Tokoh yang banyak memberikan arahan dan masukkan bagi Anak-anak Muda, khususnya teman-teman di Rabu Hijrah.
Menurutnya, Adiwarman adalah tokoh yang selalu menelurkan kontribusi pengembangan perbankan dan ekonomi islam melalui tulisan-tulisan yang menjadi khazanah bagi kemajuan ekonomi syariah. Adiwarman juga tokoh yang memperjuangankan divisi syariah di bank konvensional.
Sementara TGB terkenal dengan kemampuannya memimpin NTB selama dua periode. Ini adalah bekal yang luar biasa, menjadi pemimpin provinsi yang mengkonversi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah
"Tak lupa petuah mereka pada kami pengurus Rabu Hijrah dari seorang Pembina yang selalu mengutamakan pengembangan ekonomi dan penguatan syariah di masyarakat," lanjut Phirman.