Selasa 24 Aug 2021 20:38 WIB

Rusia Siap Jadi Mediator Krisis Afghanistan

China, Amerika Serikat (AS), dan Pakistan juga tertarik untuk menjadi negosiator.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Dalam foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan ini, anggota militer Inggris dan AS terlibat dalam evakuasi orang keluar dari Kabul, Afghanistan pada Jumat, 20 Agustus 2021.
Foto: AP/Ministry of Defence
Dalam foto yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan ini, anggota militer Inggris dan AS terlibat dalam evakuasi orang keluar dari Kabul, Afghanistan pada Jumat, 20 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia siap menjadi mediator dalam penyelesaian krisis Afghanistan. China, Amerika Serikat (AS), dan Pakistan juga tertarik untuk memainkan peran tersebut.

“Kami tetap berkomitmen pada tugas membangun perdamaian dan stabilitas di wilayah Afghanistan sehingga tidak menimbulkan ancaman bagi kawasan tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Selasa (24/8).

Baca Juga

Lavrov menekankan, Rusia menentang gagasan mengizinkan para pengungsi Afghanistan memasuki Asia Tengah, yakni bekas wilayah Uni Soviet yang terletak di antara Rusia dan Afghanistan. Moskow pun menolak jika pasukan AS harus ditempatkan di wilayah tersebut.

“Jika Anda berpikir bahwa negara mana pun di Asia Tengah atau di tempat lain tertarik untuk menjadi target sehingga Amerika dapat memenuhi inisiatif mereka, saya benar-benar ragu ada yang membutuhkan itu,” ujar Lavrov.

Rusia mempertahankan hubungan dekat dengan negara-negara yang dulu tergabung dalam Uni Soviet dan berada di wilayah Asia Tengah. Moskow menganggap kawasan itu bagian dari lingkup kepentingannya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement