REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengajarkan budaya sopan santun, baik kepada orang tua, guru, teman, maupun kepada sesama muslim. Namun, tidak jarang, banyak perilaku Muslim yang berseberangan dengan ajaran Islam.
Jelas ada sesuatu yang salah di sini. Mengapa ada perbedaan besar antara apa yang Allah ajarkan dan apa yang tercermin dalam masyarakat? Jawabannya adalah tata krama.
Rasulullah bersabda: "Tidak ada orang tua yang bisa memberi anak sesuatu yang lebih baik daripada sopan santun," (HR. At-Tirmidzi).
Renungkanlah sejenak dan sadarilah bahwa akhlakmu adalah salah satu alasan utama Allah memasukkanmu ke dalam Taman Surga-Nya. Tidak lupa untuk melakukan semua hal dalam hidup hanya untuk Allah dengan menyebut nama Allah.
Berikut ini dilansir dari About Islam, lima cara untuk meraih surga Allah SWT.
Jadilah orang jujur
Setiap orang tua sudah seharusnya mengajarkan anak berterima kasih atas nikmat yang mereka dapatkan. Termasuk mengajarkan anak untuk selalu jujur, karena Allah telah memerintahkannya.
Jadi lakukanlah kebiasaan baik dengan selalu berucap jujur hanya demi Allah, dan mencari kedekatan dengan-Nya dengan tetap berlaku sopan santun. Semua hal ini telah Nabi Muhammad SAW contohkan, kepada umatnya.
Nabi Muhammad SAW berusaha untuk kesempurnaan dalam segala hal yang baliau lakukan. Ketika seseorang berbicara dengannya, Nabi akan menatap sepenuhnya untuk berbicara. Dan ketika berjabat tangan, Nabi adalah orang terakhir yang melepaskannya. Ketika berbicara dengannya, beliau tidak pernah menjadi orang pertama yang memalingkan muka.
Bersikap jujur memang tidak selalu mudah, terutama jika itu akan membuat Anda mendapat masalah. Tapi pikirkanlah, ini akan tetap membuat Anda merasa jauh lebih baik, bahkan jika konsekuensinya adalah kesalahan atau hukuman, karena Anda melakukan sesuatu demi Allah.
Nabi Muhammad bersabda: "Kejujuran membawa kepada kebenaran, dan kebenaran membawa ke surga. Dan seorang pria terus mengatakan yang sebenarnya sampai dia menjadi orang yang jujur. Kebatilan membawa ke al-fujur (kejahatan, perbuatan jahat) dan al-fujur mengarah ke Api (Neraka), dan seseorang dapat terus berbohong sampai ia ditulis di hadapan Allah, pendusta," (HR Al-Bukhari)