Selasa 24 Aug 2021 21:55 WIB

Penjualan Rumah Mewah Meningkat

Penjualan rumah di atas Rp 2 miliar mengalami kenaikan tertinggi 125,0 persen.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fuji Pratiwi
Ilustrasi rumah mewah. Penjualan rumah mewah meningkat selama pandemi.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ilustrasi rumah mewah. Penjualan rumah mewah meningkat selama pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan properti mewah dengan nilai di atas Rp 1 miliar di wilayah Jabodebek dan Banten meningkat selama pandemi. 

Berdasarkan laman pencarian properti Lamudi, rumah-rumah mewah yang dijual di kawasan elit seperti Pondok Indah mencapai 2923 rumah, dengan harga tertingi Rp 1,2 triliun. Harga tanah di sana yakni 49,2 juta per meter persegi per April 2021. 

Baca Juga

Di kawasan Menteng terdapat sebanyak 1041 rumah yang dipasarkan di Lamudi, dengan harga tertinggi Rp Rp 499 miliar. Adapun harga tanahnya yakni 79,8 juta per meter persegi. Sementara rumah mewah yang dijual di kawasan Kemang mencapai 2442, dengan harga tertinggi Rp 230 miliar. Adapun harga tanah disana mencapai 32,3 juta per meter persegi

Sementara itu di laman Rumah123, jumlah rumah mewah yang dijual di Pondok Indah berjumlah 7107 dengan harga tertinggi Rp 92 triliun, di Menteng berjumlah 3002 dengan harga tertinggi Rp 52 triliun, dan di Kemang berjumlah 5504 dengan harga tertinggi Rp 25 miliar.

Menurut data Indonesia Property Watch (IPW), pada Kuartal II 2021 pasar perumahan Jabodebek-Banten mengalami pertumbuhan nilai penjualan cukup tinggi sebesar 24,4 persen (quarter to quarter). Namun, nilai pertumbuhan unit terjual tumbuh lebih rendah, yakni sebesar 6,5 persen (qtq).

CEO Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, menyampaikan, pasar perumahan menunjukkan pertumbuhan landai sejak akhir 2020. "Pertumbuhan unit terjual yang lebih rendah dari nilai penjualan ini mengindikasi bahwa harga rata-rata unit terjual lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya," ujar Ali kepada Republika.co.id, Selasa (24/8).

Berdasarkan segmen harga rumah, penjualan untuk rumah sampai Rp 500 jutaan terjadi penurunan tertinggi sebesar 24,0 persen (qtq). Sebaliknya kenaikan terjadi di segmen harga Rp 500 juta – Rp 1 miliar sebesar 26,2 persen (qtq).

"Yang cukup mengejutkan adalah pertumbuhan penjualan rumah di segmen di atas Rp 2 miliar yang mengalami kenaikan tertinggi 125,0 persen (qtq)," kata Ali.

Ia merinci, pertumbuhan tertinggi penjualan rumah di segmen harga Rp 500 juta – Rp 1 miliar terjadi di wilayah Banten sebesar 34,1 persen, begitu pula untuk segmen rumah seharga di atas Rp 2 miliar yang naik 440,0 persen, meskipun secara rata-rata hanya tumbuh 2,5 persen. Hal ini dikarenakan komposisi penjualan di segmen harga di atas Rp 2 miliar relatif hanya sebagian kecil dari pasar yang ada.

Pertumbuhan penjualan di segmen harga diatas Rp 2 miliar di wilayah Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) mengalami peningkatan tertinggi sebesar 25,0 persen dibandingkan segmen harga lainnya. Penurunan hanya terjadi di segmen harga Rp 1 miliar – Rp 2 miliar.

Sementara itu, di wilayah DKI Jakarta peningkatan tertinggi terjadi di kisaran harga Rp 1 miliar – Rp 2 miliar khususnya unit-unit ready stock atau yang ikut dalam kebijakan penghapusan/pengurangan PPN untuk rumah siap huni sampai Desember 2021.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement