Rabu 25 Aug 2021 07:35 WIB

'Kasuari Perkasa' di Lanud Mahuhua Biak

Kasuari Perkasa 2021 merupakan latihan antarsatuan Koopsau III. 

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) III, Marsda Bowo Budiarto (tengah).
Foto: Pen Koopsau III
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) III, Marsda Bowo Budiarto (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA -- Komando Operasi TNI AU (Koopsau) III menggelar kegiatan manuver lapangan latihan antar satuan dengan sandi “Kasuari Perkasa 2021” di Baseops Lanud Manuhua Biak, Papua. Kegiatan dilakukan dengan menampilkan simulasi penyelenggaraan operasi dukungan udara dalam operasi militer selain perang (OMSP) berupa penanggulangan bencana alam yang mungkin terjadi di wilayah tanggung jawab Koopsau III.

Dalam simulasi yang dilaksanakan pada Selasa (24/8) pagi tersebut memuat alur cerita yang di awali dengan ledakan TNT sebagai tanda terjadi gempa yang diumpamakan terjadi di daerah Manokwari. Dari sana disimulasikan situasi kepanikan dan kesibukan tim bantuan bencana di lokasi tersebut.

Setelah itu, survei dan pemotretan udara di lokasi bencana menggunakan pesawat CN-235 MPA dari Skadron Udara 27 dilakukan. Langkah berikutnya, yakni penerjunan tim penilai kerusakan, heli box, serta LSC dengan low level dropping menggunakan pesawat CN-235.

Kemudian dilaksanakan pergeseran tim evakuasi Paskhasau dan Basarnas dengan pesawat CN-235, simulasi pengungsian medis udara, dan dilanjutkan evakuasi korban bencana menuju Lanud rujukan Silas Papare.

Panglima Koopsau III, Marsda TNI Bowo Budiarto, usai pelaksanaan latihan menjelaskan, latihan "Kasuari Perkasa" merupakan latihan antarsatuan Koopsau III. Latihan tersebut dilaksanakan untuk menguji satuan-satuan di bawahnya agar mempunyai kemampuan dalam rangka melaksanakan operasi.

“Kebetulan tahun ini latihan kita fokuskan pada bencana alam, jadi kita harapkan satuan-satuan mempunyai kemampuan untuk melaksanakan dukungan operasi dalam bencana alam dalam rangka mendukung tugas Kogabwilhan III," kata Bowo dalam siaran pers, Selasa.

Dia menerangkan, Koopsau III saat ini baru memiliki satu Skadron Udara dengan alusista pesawat CN-235. Sesuai dengan ketentuan yang ada, maka dari itu dalam melatih satuan jajaran pihaknya gunakan kemampuan pesawat tersebut dalam dukungan operasi bencana.

"Dan tentunya untuk personel yang kita latih banyak, antara lain dari Paskhasau dan stakeholder terkait seperti Basarnas, serta personel-personel yang ada di lanud seperti pasukan pertahanan pangkalan,” jelas dia.

Bowo menerangkan, secara umum latihan sudah berjalan cukup baik. Namun, karena ada keterbatasan, kata dia, masih ada latihan yang diasumsikan terjadi. Dia berharap, tahun depan semua latihan tersebut dapat dilaksanakan sepenuhnya sehingga latihan yang dilakukan dapat secara aktual dirasakan.

"Untuk menghadapi jika sewaktu-waktu terjadi bencana di wilayah Koopsau III," ujar Bowo.

Bowo berharap, pandemi Covid-19 yang belum berujung ini tak membuat latihan tersebut terhenti. Walaupun dalam skala yang di batasi, prajurit-prajuritnya dia minta untuk tidak melupakan profesionalisme sebagai prajurit TNI Angkatan Udara (AU). Khususnya dalam melaksanakan tugas-tugas OMSP dalam rangka mendukung pemerintah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement