Rabu 25 Aug 2021 07:49 WIB

Vaksinasi Dosis Pertama di Surabaya Capai 77 Persen

Sudah 1,707 juta dari 2,2 juta warga target sasaran yang telah divaksin dosis pertama

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah anak sebelum divaksin COVID-19 di GOR Basket Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/8). Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, capaian vaksinasi dosis pertama di Surabaya saat ini mencapai 77 persen.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah anak sebelum divaksin COVID-19 di GOR Basket Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/8). Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, capaian vaksinasi dosis pertama di Surabaya saat ini mencapai 77 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menargetkan vaksinasi Covid-19 di Kota Pahlawan bisa tuntas secepatnya. Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, capaian vaksinasi dosis pertama di Surabaya saat ini mencapai 77 persen.

Artinya, lanjut Febri, sudah sekitar 1,707 juta warga Surabaya yang divaksin dosis pertama dari sekitar 2,2 juta target sasaran. Adapun untuk dosis kedua, baru sekitar 1,205 juta warga yang sudah divaksin.

Baca Juga

“Untuk persentase di dosis pertama kita sudah mencapai 77 persen dari sasaran. Sementara itu untuk yang dosis kedua, masih di angka 54 persen,” kata Febri di Surabaya, Selasa (24/8).

Febri menjabarkan, dari 1,707 juta warga yang telah menerima vaksin dosis pertama itu terdiri dari beberapa kelompok. Rinciannya, 915 ribu orang kategori pelayan publik, 466 ribu kategori masyarakat umum atau rentan, dan sekitar 216 ribu kategori Lansia. Sedangkan untuk kategori remaja sudah sekitar 44 ribu, dan 44 ribu juga untuk kategori tenaga kesehatan.

“Kemudian dosis ketiga untuk nakes itu sekitar 13.697 nakes yang sudah kita vaksin,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga menggunakan vaksin Moderna untuk nakes akan dilakukan secara bertahap. Itu tak lain karena rata-rata dari mereka yang disuntik vaksin Moderna mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

"KIPI dari vaksin moderna itu kan terasa berbeda-beda pada setiap orang. Makanya kita lakukan secara bertahap,” kata Febri.

Febri mengakui, saat ini ketersediaan vaksin di Surabaya masih terbatas. Namun, pihaknya tetap berupaya untuk bisa melayani vaksinasi dosis pertama maupun dosis kedua. Makanya, pelaksanaan vaksinasi dilakukan dengan sistem undangan di setiap Puskesmas.

“Undangan itu bisa berupa mobil respons cepat vaksin keliling maupun melalui puskesmas di masing-masing wilayah,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement