REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta BUMN membantu pemulihan UMKM yang terdampak pandemi. Erick menyebut peranan penting UMKM dalam perekonomian bangsa.
"Kita ingin memastikan keberpihakan kepada UMKM terjadi dan ini bukan lip service, apalagi sekarang dengan kondisi yang sangat berat karena covid, ini benar-benar luar biasa, kalau dulu di krisis 1998, yang mana UMKM menjadi tulang punggung, tetapi hari ini tulang punggungnya kena," ujar Erick saat menjadi pembicara utama acara bertajuk 'Merdeka Berkarya Berkontribusi untuk Indonesia' di Jakarta, Rabu (25/8).
Erick mengatakan BUMN merupakan lokomotif pembangunan ekonomi nasional yang mampu membantu kebangkitan UMKM. Erick menyebut perputaran uang di BUMN mencapai Rp 1.800 triliun atau lebih besar dibandingkan APBN yang sebesar Rp 1.600 triliun.
"Tolong dicek lagi datanya, tapi ini bukannya menjadikan kita arogan dan jemawa tapi ada beban yang besar di punggung kita," ucap Erick.
Sebagai korporasi, Erick ingin BUMN menjadi motor penggerak terhadap pendapatan negara melalui pajak, PNBP, dan dividen. Kata Erick, program-program pemerintah saat ini juga diarahkan untuk membantu masyarakat yang kesulitan akibat dampak pandemi
"Toh kita percaya program-program yang dilakukan negara saat ini sangat terlihat hasilnya di bawah," ungkap Erick.
Erick menyebut pandemi juga menjadi momentum bagi BUMN untuk melakukan percepatan transformasi lantaran adanya perubahan model bisnis yang terjadi. Erick tidak menampik jika hal ini bukan hal yang mudah dilakukan.
"Saya meyakini kalau kita punya kepemimpinan yang memegang core values Akhlak menjadi landasan mestinya bisa. Ini kenapa saya ingin juga memastikan dan kawal langsung agar transformasi benar-benar terjadi, bukan hanya lip service," kata Erick menambahkan.